kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45913,59   -9,90   -1.07%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Aftech: Pengguna fintech sensitif terhadap penurunan ekonomi


Kamis, 10 September 2020 / 18:47 WIB
Aftech: Pengguna fintech sensitif terhadap penurunan ekonomi
ILUSTRASI. ilustrasi fintech. /2017/01/04


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Fintech Indonesia (Aftech) merilis Annual Member Survei 2020. Asosiasi melihat pandemi Covid-19 telah meningkatkan penggunaaan fintech.

Ketua Umum Aftech Niki Luhur menyatakan data BI memperlihatkan jumlah instrumen e-money yang digunakan mengalami peningkatan.

Pada April 2020, jumlahnya mencapai 412 juta transaksi atau tertinggi sepanjang masa. Sementara jumlah pinjaman online yang disalurkan pada Juni 2020 mencapai Rp 113,46 triliun, naik 152,23% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

“Jumlah total transaksi e-money pada Juni 2020 mencapai Rp 16,1 triliun pada Juni 2020. Sedangkan jumlah total transaksi fintech yang terdaftar di OJK IKD Regulatory Sandbox mencapai Rp 2,1 triliun pada Mei 2020,” tutur Niki.

Baca Juga: Aftech paparkan peran fintech dalam pemulihan ekonomi nasional

Survei menunjukkan fintech paling banyak melayani segmen masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah. Sebanyak 32% pengguna tekfin adalah individu dengan pendapatan bulanan rata-rata berkisar antara Rp5 juta hingga Rp15 juta.

Lantaran kemampuan untuk menangkap transaksi dengan frekuensi tinggi dan berjumlah kecil memungkinkan fintech melayani segmen masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah.

“Pandemi Covid-19 telah memicu adopsi tekfin sehingga meningkatkan literasi keuangan digital. Namun, perlu juga dicatat bahwa para pengguna utama layanan tekfin tersebut sensitif terhadap kondisi ekonomi yang sedang menurun,” mengutip laporan Aftech.

Dari sisi rentang usia, mayoritas pengguna fintech berusia mulai 25 tahun hingga 50 tahun. Lantaran mereka memiliki tingkat literasi keuangan digital yang lebih tinggi.

Adapun Jabodetabek tetap menjadi pangsa pasar utama fintech sebesar 41%. Lalu diikuti oleh Bandung, Surabaya, dan Medan. Meski masih terkonsentrasi di kota-kota besar, pasar fintech juga menjangkau wilayah di luar Jawa sebesar 23%.

Selanjutnya: Begini dampak pandemi Covid-19 terhadap fintech di Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×