kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Aftech paparkan peran fintech dalam pemulihan ekonomi nasional


Kamis, 10 September 2020 / 12:40 WIB
Aftech paparkan peran fintech dalam pemulihan ekonomi nasional
ILUSTRASI. ilustrasi fintech. /2017/01/04


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Fintech Indonesia (Aftech) melihat kehadiran fintech mampu mendukung pemulihan ekonomi nasional. Ketua Umum Aftech Niki Luhur menyatakan pandemi Covid-19 telah mendorong adopsi fintech di beberapa model bisnis, termasuk pembayaran digital (e-money) dan pinjaman online (peer to peer lending).

“Jumlah instrumen e-Money yang digunakan mengalami peningkatan selama pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar. Pada bulan April 2020, jumlahnya mencapai angka tertinggi sepanjang masa di angka 412,0 juta,” ujar Niki dalam konferensi virtial pada Kamis (10/9).

Lanjut Ia, jumlah pinjaman yang disalurkan melalui pinjaman online juga terus meningkat. Pada bulan Juni 2020, jumlahnya mencapai Rp 113,46 triliun atau 152,23% lebih tinggi dibandingkan bulan yang sama tahun lalu.

Niki menyebut berdasarkan statistik tersebut, fintech memiliki potensi untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional. Selama pandemi Covid-19, pembayaran digital telah membantu lebih banyak individu dan UMKM dalam bertransaksi. Sedangkan Pinjaman Online terus memberikan akses pembiayaan.

Baca Juga: Begini dampak pandemi Covid-19 terhadap fintech di Indonesia

Selain itu, tekfin juga menawarkan berbagai inisiatif untuk membantu UMKM dan masyarakat. Ia bilang survei AFTECH tentang dampak pandemi Covid-19 mencatat 55 inisiatif yang dilaksanakan, yang berasal dari 52 perusahaan Fintech.

“Untuk UMKM, inisiatif difokuskan pengurangan biaya operasional melalui penerapan suku bunga yang lebih rendah, penyediaan fasilitas transfer gratis, tanda tangan digital gratis, pemberian diskon untuk tagihan bulanan, dan implementasi merchant discount rate (MDR) sebesar 0%,” jelas Niki.

Selain itu, juga penguatan manajemen keuangan melalui program konsultasi keuangan gratis dan peninjauan kebijakan kredit. Juga memfasilitasi pembiayaan melalui ketentuan suku bunga rendah, relaksasi pinjaman, dan bebas biaya layanan untuk berbagai proyek (terutama di sektor kesehatan).

“Bagi masyarakat umum, sejumlah inisiatif difokuskan pada fleksibilitas pada penyediaan jasa keuangan. Pemberian dukungan berupa persediaan Alat Pelindung Diri. Juga pemberian nasihat keuangan pribadi secara Cuma-cuma. Selain itu, fintech juga memberikan dukungan dalam penyaluran program Bansos seperti Kartu Pra-kerja,” pungkas Niki.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×