Reporter: Arthur Gideon | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Bank NISP Tbk memastikan target kredit mereka di tahun 2009 nanti akan berada di bawah estimasi pertumbuhan ideal menurut Bank Indonesia (BI).
Direktur Utama Bank NISP Pramukti Surjaudaja mengatakan, pembicaraan internal mengenai target pertumbuhan penyaluran kredit tahun 2009 di Bank NISP memang belum selesai. Tapi ia memastikan target tersebut akan di bawah 20% atau di bawah perkiraan pertumbuhan ideal menurut BI.
"Namun jika bisa di atas 20% kami akan gembira," tutur Pramukti kemarin, (11/11). Pernyataan Pramukti tersebut menanggapi ucapan dari Deputi Gubernur BI Hartadi A. Sarwono yang mengatakan bahwa pertumbuhan ideal untuk kredit tahun depan sebesar 22%.
Dia lantas menjelaskan, langkah Bank NISP mematok pertumbuhan penyaluran kredit yang cukup rendah ini merupakan sikap kehati-hatian menanggapi krisis keuangan global.
Menurut Pramukti, dalam membuat rencana kerja saat ini, NISP akan melihat beberapa faktor yang bisa mempengaruhi penyaluran kredit mereka. Misalnya saja masalah ketatnya likuiditas serta permintaan kredit dari nasabah yang saat ini sudah terlihat melemah. "Saat ini nasabah tidak mau meminjam bila tidak terpaksa," ungkapnya.
Tetapi Pramukti tetap berharap, dampak krisis global di Indonesia tidak terlalu buruk. "Dengan begitu, tentu ada kemungkinan bank berhasil menyalurkan kredit dengan cukup tinggi," harapnya.
Tambahan informasi saja, kinerja Bank NISP sampai dengan akhir September kemarin cukup bagus. Penyaluran kredit mereka membukukan kenaikan 16% dari Rp 18,2 triliun menjadi Rp 21,1 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Total dana pihak ketiga (DPK) naik 11% dari Rp 20 triliun menjadi Rp 22,2 triliun.
Sedangkan untuk laba, Bank NISP berhasil membukukan kenaikan sebesar 10% menjadi Rp 227,3 miliar. Rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) pun tetap terjaga pada level yang rendah. NPL bersih per akhir September 2008 sebesar 1,69%, di bawah batas maksimal yang ditentukan BI sebesar 5%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News