kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

2011, laba Tugu Pratama melejit 300%


Kamis, 26 Januari 2012 / 18:08 WIB
2011, laba Tugu Pratama melejit 300%
ILUSTRASI. Myanmar. REUTERS/Stringer


Reporter: Fransiska Firlana |

JAKARTA. PT Tugu Pratama Indonesia boleh berbangga diri. Di akhir 2011, laba bersih perusahaan berhasil melejit hingga 300% dibanding kinerja 2010. Kenaikan tersebut setara dengan nominal Rp 26 miliar ke Rp 131 miliar.

Direktur Pemasaran Tugu Pratama Adi Sofyandi menghitung, lonjakan cuan tahun lalu disebabkan oleh beberapa faktor. Antara lain adanya peningkatan premi, investasi dengan hasil positif karena tidak terbebani kurs, dan penurunan klaim. "Meski ada pembayaran klaim kebakaran tangki Pertamina di Cilacap sebesar US$ 28,5 juta, kinerja kami masih positif," paparnya saat bertandang ke kantor Kontan, Kamis (26/1).

Presiden Direktur Tugu Pratama Evita M. Tagor menargetkan, pada tahun ini, perusahaan yang digawanginya bisa meraih kenaikan laba antara 11%-12%.

Alasannya, "Karena mayor bisnis kami adalah korporasi, jadi pertumbuhan atau target itu tidak sebesar pelaku asuransi ritel," ujarnya.

Di periode yang sama, asuransi umum ini mengharapkan pertumbuhan premi sekitar 10% dibandingkan tahun sebelumnya. "Tahun 2011, premi kami Rp 1,96 triliun," ujar Adi.

Terkait dengan rencana pelepasan saham perdana ke publik (initial public offering/IPO), Tugu Pratama tidak bisa menjamin hajatan tersebut bisa direalisasikan tahun ini. "Pemegang saham masih menunda karena market belum kondusif," dalih Evita.

Sejatinya, rencana IPO itu sudah digadang-gadang sejak 2008. Namun, krisis global yang terjadi saat itu mengandaskan keinginan Tugu Pratama. Rupanya, niat perusahaan yang 65% sahamnya dimiliki oleh PT Pertamina tersebut pun tak bisa direalisasikan sekarang.

“Krisis makin menjadi, Apalagi saat ini semua mata mengarah ke Yunani. Kapan pastinya, kami masih menunggu waktu yang tepat,” aku Evita.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×