Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Riau Kepri menargetkan pertumbuhan laba bersih pada tahun depan sebesar 5% secara tahunan atau year on year (yoy). Pertumbuhan laba yang tidak terlalu tinggi pada tahun depan karena masih besarnya risiko kredit.
Irvandi Gustari, Direktur Utama Bank Riau Kepri mengatakan rasio kredit bermasalah (NPL) terakhir sebesar 4,42%. "Rasio kredit bermasalah ini mayoritas disumbang oleh industri kelapa sawit," kata Irvandi, Selasa (19/12).
Menurut Irvandi, NPL dari industri kelapa sawit disebabkan karena ada beberapa warisan oknum koperasi kelapa sawit empat tahun lalu. Ke depan, bank akan memperbaiki tata kelola pemberian kredit ke kelapa sawit.
Ke depan, Bank Riau Kepri ingin menekan angka NPL berada di angka 2,74% atau hampir sama dengan rasio kredit bermasalah perbankan secara industri.
Dari sisi fungsi intermediasi, sampai akhir 2017 diharapkan realisasi kredit bisa mencapai Rp 15,8 triliun. Pada tahun ini, Bank Riau Kepri mengakui pertumbuhan kinerja memang agak berat karena ekonomi Riau sedang mengalami kelesuan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News