Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) merombak rencana pertumbuhan anorganik di tahun 2018 ini. Awalnya, bank berplat merah ini akan membentuk empat anak usaha. Kemudian, BTN merevisi hanya membentuk satu anak usaha.
Mahelan Prabantarikso, Direktur Strategy, Compliance and Risk BTN mengatakan, satu anak usaha yang akan dibentuk di tahun ini adalah perusahaan manajemen investasi. Rencananya, anak usaha ini akan terwujud pada kuartal ketiga 2018.
Bank berkode saham BBTN ini sedang melakukan proses uji tuntas atau due dilligence untuk pembentukan anak usaha tersebut. Setidaknya, ada satu atau dua calon investor yang akan ikut.
Nantinya, pemerintah ingin perusahaan yang menjadi rekan BTN berasal dari perusahaan BUMN. Kendati demikian, Mahelan mengatakan, tidak menutup kemungkinan BTN akan memiliki rekan dengan pihak swasta, tergantung dari hasil due dilligence.
BTN merencanakan perusahaan manajemen investasi yang dibentuk akan fokus ke perumahan. Latar belakang pembentukan anak usaha ini karena amanat dari Undang-Undang Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera).
Dalam undang-undang ini, BTN diberi amanat, apakah ingin menjadi bank kustodian atau memiliki perusahaan manajemen investasi. Dari pilihan ini, BTN memilih membentuk perusahaan sendiri.
Selain manajemen investasi, pada tahun depan, BTN akan membentuk tiga anak usaha yang terdiri dari perusahaan asuransi jiwa, perusahaan multifinance dan asuransi umum. BTN akan menyiapkan dana Rp 700 miliar untuk pertumbuhan anorganik ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
