Reporter: Umi Kulsum | Editor: Dessy Rosalina
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mitrausaha Indonesia Grup atau Modalku akan terus berusaha menjaga angka kredit macet atau non performing loan (NPL) agar tak membengkak meski jumlah pendanaan meningkat.
Co-Founder dan CEO Modalku Reynold Wijaya mengatakan, tren kredit macet perusahaannya hingga akhir tahun 2017 lalu masih terhitung stabil di angka 0,2%. Di tahun ini, Modalku memproyeksikan angka NPL akan naik tipis ke kisaran 1%.
"Angka NPL kami masih sama di angka sekitar 0,2%. Tetap stabil selama ini. Kalau turun sebetulnya tidak mungkin, justru harusnya naik, karena 0,2% ini masih terlalu rendah untuk mencapai NPL yang optimal," ujar Reynold kepada Kontan.co.id, Selasa (16/1).
Untuk menjaga angka NPL di kisaran 1%, Modalku juga tengah menyiapkan berbagai strategi agar nominal tersebut tak melonjak signifikan. Seperti misalnya, melakukan sistem collection atau penagihan yang baik dan verifikasi atas kecurangan secara ketat.
Dalam sistem penagihan, Modalku mengaku memiliki tim dan prosedur sendiri yang disesuaikan dengan profil produk tersebut.
Baru-baru ini, Modalku juga telah menjalin kerja sama dengan PT Pefindo Biro Kredit sebagai salah satu upaya perusahaan dalam memitigasi risiko.
Dari sisi pendanaan, hingga akhir Desember 2017, Modalku telah menyalurkan pendanaan sebesar Rp 520 miliar. Tahun ini, Reynold bilang pertumbuhan bisnis akan mencapai berlipat ganda. Namun, pihaknya belum bisa membeberkan perinci target tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News