Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Sebanyak 20% - 30% dari total dana kelolaan unitlink AXA Indonesia dan AXA Mandiri diparkir di 80% Guaranteed Fund. Padahal, instrumen itu terbilang keranjang investasi baru dalam penempatan dana nasabah untuk produk asuransi berbasis investasi alias unitlink.
Emmanuel Wehry, Direktur Pemasaran AXA Indonesia mengatakan, instrumen investasi tersebut baru berusia tiga pekan sejak diluncurkan pertama kali pertengahan Maret 2014 lalu. “Animo masyarakat cukup tinggi untuk penempatan dana di instrumen ini,” ujarnya ditemui KONTAN, Kamis (10/4), enggan menyebut nilai dana yang dikelolanya.
Maklumlah, Wehry mengklaim, 80% Guaranteed Fund berbeda dengan instrumen investasi lainnya. Instrumen ini memberikan proteksi terhadap investasi nasabah. Tidak tanggung-tanggung, jaminan pengelolaan dana mencapai 80% dari nilai aktiva bersih (NAB) kinerja investasi nasabah.
Itu artinya, seberapa besar pun pasar bergejolak, dana nasabah dari instrumen investasi ini akan tetap terjamin. Instrumen investasi ini memungkinkan nasabah menikmati cuan optimal dari pertumbuhan pasar dengan tetap membatasi risiko investasi yang dihadapi.
Hingga saat ini, AXA Indonesia dan AXA Mandiri sendiri menawarkan sekitar 14 instrumen investasi yang bisa dipilih nasabah melalui beragam produk unitlink. Khusus 80% Guaranteed Fund, kelolaan banyak menggunakan keranjang investasi saham dan aset yang kurang berisiko, seperti obligasi dan deposito.
“Cara kerja instrumen investasi ini, yakni melalui teknik penyeimbangan optimum harian Dana akan diinvestasikan hingga 80% di dua instrumen aset. Setiap hari, dana akan direalokasikan antara ekuitas dan aset yang kurang berisiko, bergantung kinerja masing-masing,” terang Wehry.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News