kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

41% masyarakat emoh beli asuransi karena mahal


Selasa, 20 Mei 2014 / 16:56 WIB
41% masyarakat emoh beli asuransi karena mahal
ILUSTRASI. Perumahan yang dikembangkan Citra Swarna Group.


Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Sebanyak 41% masyarakat Indonesia masih enggan membeli produk asuransi kesehatan karena dianggap mahal. Padahal, menurut survei Swiss Re, kesenjangan perlindungan asuransi di Indonesia cukup besar, yakni mencapai US$ 1 miliar. Nilai ini diperkirakan terus tumbuh, mengingat biaya kesehatan naik dari tahun ke tahun.

Williem Hoesen, Vice President of Client Markets Medical Insurance Swiss Re Asia mengungkapkan, di Indonesia, kesadaran masyarakat tinggi, yakni mencapai 89%. Nyaris sama tingginya dengan kesadaran masyarakat di Thailand dan India. Sayangnya, kepemilikan proteksinya masih rendah. “Berdasarkan survei, hanya 17% masyarakat Indonesia yang memiliki asuransi kesehatan,” terang dia, Senin (20/5).

Hal ini karena sebagian besar masyarakat beranggapan produk asuransi kesehatan masih mahal (41%). Sementara, sebanyak 23% masyarakat tidak mau membeli produk asuransi kesehatan karena dirasa belum membutuhkan, lainnya mengaku tidak memahami proteksi dan merasa dilindungi jaminan sosial.

Kendati demikian, Williem menambahkan, kesadaran masyarakatnya tinggi terhadap pentingnya asuransi. Hal inilah yang menjadi tantangan bagi penyedia layanan asuransi. “Perusahaan asuransi harus bisa mengubah kesadaran masyarakat menjadi kepemilikan karena di Indonesia kesenjangan perlindungan asuransinya cukup besar,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×