kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

41% masyarakat emoh beli asuransi karena mahal


Selasa, 20 Mei 2014 / 16:56 WIB
41% masyarakat emoh beli asuransi karena mahal
ILUSTRASI. Perumahan yang dikembangkan Citra Swarna Group.


Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Sebanyak 41% masyarakat Indonesia masih enggan membeli produk asuransi kesehatan karena dianggap mahal. Padahal, menurut survei Swiss Re, kesenjangan perlindungan asuransi di Indonesia cukup besar, yakni mencapai US$ 1 miliar. Nilai ini diperkirakan terus tumbuh, mengingat biaya kesehatan naik dari tahun ke tahun.

Williem Hoesen, Vice President of Client Markets Medical Insurance Swiss Re Asia mengungkapkan, di Indonesia, kesadaran masyarakat tinggi, yakni mencapai 89%. Nyaris sama tingginya dengan kesadaran masyarakat di Thailand dan India. Sayangnya, kepemilikan proteksinya masih rendah. “Berdasarkan survei, hanya 17% masyarakat Indonesia yang memiliki asuransi kesehatan,” terang dia, Senin (20/5).

Hal ini karena sebagian besar masyarakat beranggapan produk asuransi kesehatan masih mahal (41%). Sementara, sebanyak 23% masyarakat tidak mau membeli produk asuransi kesehatan karena dirasa belum membutuhkan, lainnya mengaku tidak memahami proteksi dan merasa dilindungi jaminan sosial.

Kendati demikian, Williem menambahkan, kesadaran masyarakatnya tinggi terhadap pentingnya asuransi. Hal inilah yang menjadi tantangan bagi penyedia layanan asuransi. “Perusahaan asuransi harus bisa mengubah kesadaran masyarakat menjadi kepemilikan karena di Indonesia kesenjangan perlindungan asuransinya cukup besar,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×