/2023/01/11/1840603326.jpg "AAJI Ungkap Penyebab Hasil Investasi Asuransi Jiwa Naik 25,5% per Kuartal III-2025")
Reporter: Ferry Saputra | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menyampaikan penyebab peningkatan hasil investasi industri asuransi jiwa bisa melonjak dobel digit. AAJI mencatat, hasil investasi industri meningkat 25,5% secara Year on Year (YoY), dengan nilai Rp 33,81 triliun per kuartal III-2025.
Direktur Eksekutif AAJI Emira Oepangat mengatakan peningkatan hasil investasi sejalan dengan beberapa perkembangan di pasar keuangan, termasuk kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan Surat Berharga Negara (SBN).
"Per kuartal III-2025, IHSG menunjukkan tren penguatan yang turut memberikan dampak positif terhadap portofolio investasi yang ditempatkan pada instrumen pasar modal," katanya kepada Kontan, Senin (22/12).
Baca Juga: Urun-RI Proyeksikan Penyaluran Dana SCF Syariah Naik 1,5 Kali di 2026
Selain itu, Emira menerangkan penguatan nilai Surat Berharga Negara (SBN) juga menjadi salah satu faktor pendukung peningkatan hasil investasi. Mengingat porsi investasi asuransi jiwa pada SBN mencapai sekitar 41,5% terhadap total portofolio.
Dengan demikian, pergerakan positif instrumen SBN turut memberikan kontribusi yang signifikan terhadap hasil investasi secara keseluruhan.
Hingga akhir tahun ini, Emira memproyeksikan hasil investasi industri berpeluang masih bisa tumbuh positif. Dia menerangkan hasil investasi asuransi jiwa pada dasarnya sangat dipengaruhi oleh kondisi makro ekonomi, khususnya stabilitas pasar modal dan pergerakan SBN sebagai dua instrumen utama dalam portofolio investasi.
Emira menyampaikan Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia berada pada kisaran 4,6%–5% hingga akhir 2025. Sementara itu, dia bilang Kementerian Keuangan juga menyampaikan pandangan positif terhadap pasar modal, dengan proyeksi IHSG berada pada kisaran 8.300–9.000.
"Dengan latar belakang tersebut, secara umum terdapat ruang bagi hasil investasi untuk tetap tumbuh positif atau setidaknya stabil hingga akhir 2025, dengan tetap memperhatikan dinamika pasar," ujar Emira.
Baca Juga: Simpanan Jumbo Bank Melonjak, Bisa Jadi Pedang Bermata Dua Perbankan
Selanjutnya: Urun-RI Proyeksikan Penyaluran Dana SCF Syariah Naik 1,5 Kali di 2026
Menarik Dibaca: Promo HokBen Hari Ibu 22-24 Desember 2025, Paket Makan Berdua Cuma Rp 30.000-an/Orang
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
