kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

AAUI Catat Pendapatan Premi Reasuransi Capai Rp 8,4 Triliun pada Kuartal I-2024


Minggu, 23 Juni 2024 / 18:58 WIB
AAUI Catat Pendapatan Premi Reasuransi Capai Rp 8,4 Triliun pada Kuartal I-2024
ILUSTRASI. Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat pendapatan premi industri reasuransi tumbuh signifikan pada kuartal I-2024.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat pendapatan premi industri reasuransi tumbuh signifikan pada kuartal I-2024.

Wakil Ketua AAUI untuk Bidang Statistik & Riset Trinita Situmeang menyebut pendapatan premi perusahaan reasuransi sebesar Rp 8,4 triliun pada kuartal I-2024. Dia menerangkan nilai itu tumbuh 29,3%, jika dibandingkan pencapaian pada periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 6,5 triliun.

Trinita memperkirakan pendapatan premi perusahaan reasuransi akan tetap bertumbuh ke depannya. Dia bilang pertumbuhan pendapatan premi reasuransi akan mengikuti pertumbuhan perusahaan asuransi.

"Harapannya bertumbuh. Bisa tumbuh single digit atau double digit hingga akhir tahun. Tergantung juga dari kondisi dan sisi perusahaan asuransi. Sebab, reasuransi adalah partner dari perusahaan asuransi," ujarnya kepada Kontan seusai konferensi pers AAUI, Kamis (20/6).

Baca Juga: Reasuransi Maipark Catatkan Kinerja Positif Terkait Pendapatan Premi

Trinita menilai peran reasuransi dari waktu ke waktu akan makin besar guna memperkuat industri perasuransian. Sebab, kata dia, perusahaan reasuransi itu menyiapkan kapasitas, portfolio basis, serta harus memberi nilai tambah kepada perusahaan asuransi. 

Selain itu, dia menyebut salah satu faktornya industri reasuransi akan terus tumbuh karena area-area yang bisa dieksplor reasuransi masih cukup luas dan harus tetap optimistis terkait kinerja ke depannya. 

Menurutnya, perusahaan reasuransi perlu penguatan modal untuk mencapai pertumbuhan yang optimal dan harus didorong oleh kesehatan keuangan. Oleh karena itu, AAUI mengimbau perusahaan reasuransi untuk melakukan percepatan akselerasi dari dalam perusahaan.

"Baik melalui penguatan underwriting, memperkuat basis dari operasional result, serta mengoptimalisasi hasil investasi. Dengan demikian, akan membuat hasil underwriting lebih baik lagi. Selain itu, juga melakukan manajemen risiko secara optimal," kata Trinita.

Dari sisi perusahaan reasuransi, PT Reasuransi Maipark Indonesia mencatatkan kinerja positif terkait pendapatan premi. Direktur Utama Reasuransi Maipark Indonesia Kocu Andre Hutagalung menyampaikan hingga Mei 2024, pendapatan premi perusahaan tumbuh 13%, dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Meskipun demikian, dia tak membeberkan nilainya.

"Jadi, masih sangat menggembirakan. Kami akan terus berupaya untuk menjaga momentum pertumbuhan hingga akhir tahun ini. Oleh karena itu, Maipark berusaha untuk menargetkan pendapatan premi tumbuh 15% sampai akhir tahun," ungkapnya saat ditemui saat menghadiri Maipark Awards di kawasan Jakarta Selatan, Kamis (20/6).

Untuk mengejar target tersebut, Kocu menerangkan Maipark akan berfokus pada pertumbuhan pada produk non-compulsory, yakni produk baru yang didistribusikan ke pasar, kemudian dipasarkan dan direasuransikan ke Maipark kembali.

Baca Juga: Hingga April 2024, RBC Asuransi Tugu Pratama (TUGU) Mencapai 547%

Kocu menyampaikan klaim yang dibayarkan perusahaan hingga Mei 2024 terbilang menurun dibandingkan pencapaian periode yang sama tahun lalu. Dia menerangkan Maipark sangat bergantung pada kejadian bencana alam, seperti gempa. 

"Kalau frekuensi bencana alam rendah, kami akan mencetak keuntungan yang baik. Bencana alam yang terjadi tahun ini tidak cukup banyak dan kami masih berada pada skenario yang dirancang," ungkapnya.

Kocu berharap perusahaan bisa mencatatkan klaim yang rendah pada tahun ini. Dengan demikian, pendapatan premi bisa lebih baik lagi.

Sebagai informasi, data AAUI mencatat klaim yang dibayarkan perusahaan reasuransi pada kuartal I-2024 sebesar Rp 2,3 triliun. Nilai itu menurun 16,8%, jika dibandingkan periode sama pada tahun lalu yang sebesar Rp 2,8 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×