Reporter: Umi Kulsum | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) optimistis bisnis asuransi kendaraan bermotor mampu tumbuh dua digit sampai akhir tahun ini. Perekonomian yang membaik diharapkan turut mengerek daya beli masyarakat.
Direktur Eksekutif AAUI Dody Achmad Sudiyar Dalimunthe mengatakan, berkaca pada realisasi semester I-2018 bisnis ini masih tumbuh subur. AAUI mencatat, sampai Juni 2018, asuransi kendaraan mampu tumbuh 9% menjadi Rp 9,21 triliun. Sementara, dari sisi klaim hanya naik 6,5% menjadi Rp 3,76 triliun.
Hal ini tentu dipengaruhi oleh penjualan kendaraan roda dua maupun roda empat yang naik sampai semester I yang masing-masing tumbuh 11,19% dan 3,72%. Sedangkan di periode ini, kredit kepemilikan kendaraan bermotor juga tumbuh 10,65%.
"AAUI tetap memprediksi lini bisnis kendaraan bermotor akan tumbuh positif di kisaran 10% tahun ini," kata Dody kepada Kontan.co.id, Selasa (18/9).
Wakil Ketua merangkap Ketua Bidang Statistik, Riset, Analisa dan Aktuaria AAUI Trinita Situmeang menambahkan, produk asuransi ini akan menjadi salah satu yang berkontribusi besar pada perolehan premi industri asuransi umum sampai akhir tahun nanti. Apalagi, sifat dan pola produk ini juga akan lebih terkerek di penghujung tahun atau lebih tepatnya kuartal empat.
"Kami optimistis daya beli masyarakat juga positif di semester dua yang pada akhirnya meningkatkan penjualan kendaraan baik roda dua maupun empat," kata Trinita
Senada, PT Asuransi Sinar Mas juga optimistis bisnis asuransi kendaraan miliknya masih melaju. Direktur Asuransi Sinar Mas Dumasi M.M Samosir mengatakan, sampai setengah tahun ini produk tersebut mencatat pertumbuhan dua digit.
Untuk asuransi kendaraan roda empat misalnya tumbuh 17% dan asuransi kendaraan roda dua juga naik 11% secara year on year (yoy). Sedangkan secara porsi dari total premi yang didapat sampai Juni 2018 Rp 3,77 triliun porsi antara asuransi kendaraan roda empat dan roda dua masing-masing menyumbang 17% dan 6%.
Di semester II sampai akhir tahun nanti, Asuransi Sinar Mas melihat bisnis ini masih akan tumbuh positif. Dumasi berharap perolehan premi dari bisnis ini terus bertambah terutama disokong oleh penjualan mobil yang meningkat.
"Sekarang memang trennya orang membeli mobil kedua karena adanya kebijakan ganjil genap. Jadi kami melihat ini ada peluang untuk meningkatkan premi asuransi kendaraan," ujar Dumasi
Apalagi, Dumasi menyebut kontribusi bisnis dari mitra multifinance terbilang besar yakni 21%, sedangkan broker masih dominan 59% dan korporasi sebesar 12%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News