kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

AAUI Optimistis Target Sertifikasi 7.500 Agen Tercapai


Senin, 19 Juli 2010 / 09:34 WIB
AAUI Optimistis Target Sertifikasi 7.500 Agen Tercapai


Reporter: Fransiska Firlana | Editor: Test Test

JAKARTA. Jumlah agen asuransi umum yang memiliki sertifikasi atawa lisensi keagenan terus bertambah. Berdasarkan catatan Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), hingga saat ini jumlah agen asuransi umum yang bersertifikat angkanya mendekati 5.000 agen.

Ketua Bidang Pendidikan, Pengembangan dan Keagenan AAUI Budi Hartono Purnomo mengatakan, meski sudah mencapai lebih dari separo target. Berdasarkan pengamatannya, dalam beberapa bulan terakhir peminat ujian sertifikasi agak berkurang.

Menurut catatan AAUI, jumlah total agen asuransi di Indonesia saat ini sebanyak 30.000 agen. "Kami memasang target jumlah agen yang bersertifikat mencapai 7.500 agen tahun ini," ujar Budi, Jumat malam (16/7).

Nah, soal berkurangnya minat agen melakukan ujian sertifikasi, menurut Budi karena perusahaan kurang mendesak agen-agennya. "Agen juga melihat suasana adem ayem, tidak seperti agen asuransi jiwa yang punya kewajiban sertifikasi, " katanya.

Makanya, lanjut Budi, AAUI cukup senang terhadap sikap tegas regulator kepada agen asuransi jiwa yang diwajibkan untuk berlisensi. Apalagi, dia juga mendengar regulator akan mewajibkan sertifikasi kepada agen asuransi umum, mulai Januari tahun depan.

"Ini membuktikan regulator tidak main-main. Jadi kalau para agen asuransi umum tidak melakukan sertifikasi sekarang, konsekuensinya pada Januari mendatang tidak ada pengunduran," tuturnya.

Ujian sertifikasi di daerah

Toh, tenggat waktu yang tidak lama lagi, tak membuat AAUI jor-joran melakukan ujian sertifikasi. Budi bilang, mereka pernah membatalkan ujian sertifikasi di Cirebon karena pesertanya kurang memenuhi kuota. "Karena peminatnya dibawah 100 orang. Syarat minimal peserta ujian di luar kota sebanyak 100 orang, " katanya.

Budi juga menekankan untuk daerah-daerah yang tidak ada peminat untuk ujian sertifikasi, jadwalnya dibatalkan dan diganti ke wilayah lain. "Bila perlu kami tidak akan sosialisasi ke daerah. Jadi kalau ada apa-apa konsekuensinya mereka harus ke kantor pusat di Jakarta," paparnya.

Gertakan dari pengurus pusat tampaknya berhasil. Buktinya, bulan Juli ini permintaan sertifikasi mulai di daerah marak. Dalam waktu dekat, akan ada sertifikasi di Jakarta, Balikpapan, dan Solo.

Wakil Direktur Utama PT Asuransi Bumiputera Muda 1967 (Bumida) Julian Noor mengatakan, pihaknya saat ini mempunyai 300 agen dan yang bersertifikat sebanyak 60% dari total agennya. Toh, Julian tak sepenuhnya sependapat dengan Budi.

"Menurut saya, sebelum ada kewajiban sertifikasi, sebaiknya pelaku dan AAUI melakukan dulu upaya-upaya untuk membuat agen asuransi umum menjadi profesi yang membanggakan seperti agen asuransi jiwa. Kalau profesionalisme agen asuransi umum sudah terangkat, kewajiban sertifikasi ini akan lebih mudah dilakukan," paparnya
Saat ini, lanjut Julian, dengan jumlah yang minim dan belum dianggap sebagai profesi menjanjikan, khawatirnya kewajiban sertifikasi menghambat pertumbuhan agen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×