Reporter: Dina Farisah | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Sebagian perusahaan pembiayaan berat langkah untuk memperbaiki kinerja. Kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih masih menjadi tantangan untuk meraup laba secara optimal.
Meski kinerja pembiayaan PT Astra Credit Companies (ACC) terbilang memuaskan namun hal ini tidak seiring dengan kinerja laba bersih. Devy Santoso Jayadi, Executive Vice President Ritel Operation PT Astra Credit Companies mengatakan, total laba bersih hingga kuartal II-2016 sebesar Rp 500 miliar. Angka ini turun 14% dibanding periode yang sama tahun lalu.
Penurunan laba bersih ini salah satunya lantaran sejak akhir tahun lalu, ACC mulai switching (beralih) memperbesar porsi pembiayaan penumpang. Sebab di kala kondisi ekonomi yang belum pulih seperti saat ini, risiko pembiayaan kendaraan komersial relatif tinggi.
"Hingga akhir tahun, kami menargetkan dapat menggenggam laba bersih sebesar Rp 1,1 triliun," terang Devy Santoso kepada KONTAN, Jumat (15/7).
Demi mewujudkan ambisi tersebut, Handoko berencana meningkatkan porsi pembiayaan pada kendaraan bekas (used car). Saat ini, porsi pembiayaan used car hanya mencapai 23% dari total portofolio.
Sisanya 77% merupakan pembiayaan mobil baru. Anak usaha Astra group ini mengakui margin pembiayaan mobil bekas lebih tebal ketimbang mobil baru. Ke depannya, pihaknya berharap dapat mengerek pembiayaan used car hingga 27% dari total portofolio.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News