kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ada ceruk potensi transaksi QRIS lintas negara, ini yang dilakukan perbankan


Rabu, 25 Agustus 2021 / 06:30 WIB
Ada ceruk potensi transaksi QRIS lintas negara, ini yang dilakukan perbankan


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan mulai bersiap untuk meraup peluang transaksi Quick Response Indonesia Standart (QRIS) lintas negara. Apalagi, kini Bank Indonesia (BI) tengah menjalankan pilot project bekerja sama dengan Bank of Thailand. 

Di Indonesia, pembayaran dengan QR Code dapat dilakukan melalui QRIS untuk bertransaksi barang dan jasa. Adapun di Thailand, pembayaran dengan QR Code dapat dilakukan melalui Thai QR Codes. Fase komersial penuh QR Antarnegara dengan Thailand akan dilakukan pada kuartal pertama tahun 2022.

Bahkan, BI tengah mempersiapkan perluasan pilot project QRIS ini dengan Bank Negara Malaysia. Tujuannya, agar bisa melakukan uji coba Standar nasional QR code untuk QRIS dan Malaysia QR Payment. 

Pembayaran berbasis QR Code antar negara ini dinilai lebih aman, karena nasabah tidak perlu lagi membawa uang dalam jumlah banyak. Nasabah pun dapat berhemat karena tidak ada lagi biaya dan komisi seperti biaya kurs.

Baca Juga: BI catat sudah 8,93 juta merchant terima transaksi pembayaran QRIS per 21 Agustus

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk juga telah mempersiapkan untuk penerimaan transaksi QRIS lintas negara ini. Direktur BRI Handayani bilang tengah mempersiapkan transaksi lintas negara. 

“Kita tunggu mulai masuk wisatawan dari luar, kita bisa akseptasi untuk Alipay QRISnya, itu nantinya, wisatawan dari China tau manapun bisa gunakan Alipay. Sehingga akan semakin banyak transaksi terkait QR in akan diterima,” ujar Handayani secara virtual pada Selasa (24/8). 

Memang sebelumnya, BRI telah mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan BI untuk dapat menerima dan memproses transaksi Alipay Wallet di Indonesia sebagai acquirer pada akhir 2020. Hal ini membuat Bank BRI sebagai bank pertama di Indonesia yang bekerjasama dengan Alipay untuk meningkatkan penggunaan metode pembayaran melalui QRIS di Indonesia. 

Handayani bilang hingga Juni 2021, BRI telah memiliki lebih dari 500.000 merchant dari target sepanjang tahun sebanyak 1 juta merchant. Ia melihat asih banyak potensi bagi BRI mengembangkan akseptasi QRIS ini. Terlebih, 80% dari nasabah BRI merupakan pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM). 

“Secara year on year QRIS BRI, dari sisi transaksi, kita lihat tumbuh  411% per Juni 2021. Itu tumbuh 4 kali. Ke depannya kalau sudah 1 juta merchant, maka Desember 2021 bisa 10 kali lipat, karena transaksinya akan diedukasi lebih banyak. Tren ke depannya, akan meningkat, apalagi sudah mulai kerjakan QRIS lintas negara,” tambahnya.

Baca Juga: RUPSLB Bank Syariah Indonesia (BSI) sepakati perubahan susunan dewan komisaris

Adapun PT Bank CIMB Niaga Tbk langsung menggandeng CIMB Thai Bank Public Company Limited (CIMB Thai) untuk penyelenggaraan layanan pembayaran berbasis QR Code antara Thailand dan Indonesia. 

Mulai September 2021 mendatang, CIMB Thai akan menjadi salah satu dari tiga bank pertama di Thailand yang terpilih menjadi settlement bank untuk pembayaran berbasis QR lintas-negara antar Indonesia dan Thailand. 

Nasabah CIMB Thai yang melakukan perjalanan ke Indonesia dapat memanfaatkan aplikasi mobile CIMB THAI Digital Banking untuk pembayaran QR secara real time di merchant tradisional maupun daring di Indonesia. Begitupun nasabah CIMB Niaga yang bepergian ke Thailand dapat memakai fitur pembayaran QR pada aplikasi digital banking OCTO Mobile untuk membayar transaksi di negara tersebut. 

Presiden Direktur CIMB Niaga Tigor M. Siahaan mengatakan dengan semakin luasnya cakupan pembayaran berbasis QR Code di ASEAN, menunjukkan bahwa integrasi finansial di Asia Tenggara semakin maju berkat inovasi berbasis digital.

Pada Juni 2021, CIMB Thai juga mengumumkan keikutsertaannya menyediakan jaringan layanan pembayaran QR lintas-negara antara Thailand dan Malaysia, sebagai bagian dari kolaborasi Bank of Thailand dan Bank Negara Malaysia. Hal ini diharapkan dapat terus memudahkan pembayaran digital pada koridor Thailand-Malaysia.

Direktur Bank Central Asia (BCA) Santoso Liem mendukung rencana pilot project QRIS lintas negara dalam rangka menciptakan industri sistem pembayaran yang sehat, kompetitif, dan inovatif. Ia menilai langkah ini akan menyediakan layanan sistem pembayaran kepada masyarakat yang efisien, aman dan andal.

“Transaksi QRIS year to date per Juni 2021 yang dilakukan nasabah BCA mencapai Rp1,3 triliun. BCA juga telah bekerja sama dengan sekitar 360.000 merchant yang tersebar di Indonesia,” ujar Santoso kepada KONTAN pada Selasa (24/8).

Ia memperkirakan akan lebih banyak lagi transaksi non-tunai dan tanpa kartu yang akan menjadi bagian signifikan dalam kehidupan normal baru. BCA akan terus berinovasi menyiapkan berbagai inisiatif untuk mendukung kebutuhan nasabah terkini.

Selanjutnya: BRI luncurkan QR Pedagang, berikut kemudahan yang diterima UMKM

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×