Reporter: Adi Wikanto | Editor: Adi Wikanto
JAKARTA. Prospek cerah bisnis perusahaan pembiayaan mendorong investor ramai-ramai terjun ke dalamnya. Terbukti, sepanjang kuartal I 2012 sudah ada dua pendatang baru di industri perusahaan pembiayaan (multifinance). Dua perusahaan ini resmi mengantongi izin dari Menteri Keuangan Agus Martowardojo pada Februari lalu.
Mulabasa Hutabarat, Kepala Biro Pembiayaan dan Penjaminan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK), menjelaskan, dua multifinance itu adalah PT Tri Star Finance dan PT Top Finance. Tidak jelas, apa core bussines perusahaan ini. Yang pasti, mereka mendapat izin dari menteri keuangan sebagai perusahaan pembiayaan dengan empat bidang usaha, yakni pembiayaan konsumen, anjak piutang, sewa guna usaha, dan kartu kredit.
"Terserah manajemen dan pemilik perusahaan, apakah mau di pembiayaan konsumen saja atau semuanya," kata Mulabasa, Rabu (11/4).
Datangnya pemain baru ini semakin meramaikan dan menambah persaingan di perusahaan pembiayaan. Tercatat, sekarang sudah ada 197 perusahaan pembiayaan.
Modal di industri ini pun semakin besar, per Februari 2012 Rp 57,8 triliun. Bapepam-LK mencatat, modal multifinance per Desember 2012 Rp 56,1 triliun. Catatan saja, modal minimal pendirian perusahaan pembiayaan adalah Rp 100 miliar.
Aset perusahaan pembiayaan juga bertambah, per Februari 2012 mencapai Rp 295,6 triliun. Padahal, aset multifinance akhir tahun 2011 hanya Rp 291,38 triliun.
Sekadar Anda tahu, potensi bisnis multifinance memang cerah. Laba industri ini terus meningkat sepanjang tahun. Total laba multifinance pada tahun berjalan 2011 Rp 9,1 triliun, meningkat dibandingkan tahun 2010 Rp 8,9 triliun, dan 2009 Rp 7,8 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News