Reporter: Ferry Saputra | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Konflik geopolitik di Asia Tenggara antara Thailand dan Kamboja sempat memanas beberapa waktu terakhir. Mengenai hal itu, Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) belum melihat adanya dampak yang ditimbulkan dari konflik tersebut terhadap lini bisnis di industri asuransi umum.
"Kami belum lihat dampaknya," ungkap Ketua Umum AAUI Budi Herawan saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat, Jumat (1/8/2025).
Namun, Budi tak memungkiri konflik di Timur-Tengah, seperti Israel-Iran, sempat memberikan dampak terhadap lini asuransi marine cargo, tetapi tak signifikan. Konflik itu meningkatkan risiko pengangkutan, gangguan logistik, serta potensi klaim akibat kerusakan atau keterlambatan barang.
Baca Juga: AAUI Proyeksikan Pendapatan Premi Asuransi Umum Tumbuh Single Digit pada 2025
Lebih lanjut, Budi mengungkapkan pihaknya saat ini sedang membangun kolaborasi dengan asosiasi asuransi negara-negara di Asia Tenggara untuk mendorong adanya jaringan keamanan di industri perasuransian.
"Sekarang, kami mencoba untuk berkolaborasi lagi yang dahulu sudah digadang-gadang, akan kami coba implementasi," tuturnya.
Budi mengatakan rencananya kolaborasi tersebut akan mencakup sektor pendidikan, bisnis asuransi, hingga membangun kapasitas reasuransi.
Sebagai informasi, berdasarkan data AAUI terkait lini asuransi marine cargo, pendapatan premi lini asuransi marine cargo industri asuransi umum sebesar Rp 1,71 miliar pada kuartal I-2025. Nilai itu tumbuh tipis 0,5%, jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.
Selanjutnya: Tertekan di Semester I, Chrystalin Optimistis Kinerja Meningkat di Paruh Kedua 2025
Menarik Dibaca: Waspadai Anak yang Menggunakan Chatbot AI dan Teman Virtual di Era Digital
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News