kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.200   59,45   0,83%
  • KOMPAS100 1.107   11,93   1,09%
  • LQ45 878   11,94   1,38%
  • ISSI 221   1,25   0,57%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,59   1,05%
  • IDX80 127   1,36   1,08%
  • IDXV30 135   0,76   0,57%
  • IDXQ30 149   1,76   1,20%

Ada pandemi, pengguna DANA tumbuh 25% sepanjang 2020


Selasa, 09 Februari 2021 / 14:08 WIB
Ada pandemi, pengguna DANA tumbuh 25% sepanjang 2020
ILUSTRASI. Aplikasi DANA


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pandemi Covid-19 telah mempercepat adaptasi masyarakat menggunakan pembayaran digital. PT Espay Debit Indonesia Koe sebagai pengelola dompet digital DANA mencatatkan jumlah 50 juta pengguna sepanjang 2020. Nilai itu tumbuh 25% dibandingkan pengguna di 2019 sebanyak 40 juta orang.

“Terus bertambahnya jumlah pengguna dompet digital DANA menandakan teknologi DANA yang adaptif dan inklusif semakin diterima oleh masyarakat luas. Ini juga menjadi sinyal positif untuk membangun optimisme bahwa teknologi digital dengan konektivitas tinggi dan inklusif akan makin membudaya dan menjadi andalan untuk mendukung setiap transaksi di kalangan luas,” ujar CEO dan Co-Founder DANA Vince Iswara dalam konferensi virtual pada Selasa (9/2).

Ia optimis peluang pembayaran digital di Indonesia masih besar sebab penetrasinya masih kecil. Namun adaptasi penerimaan uang elektronik di Indonesia termasuk yang paling cepat di kawasan. Adapun Bolton Consultant Group (BCG), bahkan memprediksi pembayaran digital makin diminati di Asia Tenggara dan meningkat hingga mencapai 84% pada 2025.

Baca Juga: Bidik transaksi pengiriman uang saat Imlek, DANA bagikan angpau hingga Rp 500 juta

Lebih lanjut Ia menyatakan, adaptasi pembayaran digital di Indonesia masih belum merata. Ia menyebut di beberapa kota atau daerah seperti Jakarta, masyarakatnya sudah menerapkan cashless society. Sedangkan pada kota tier 2 dan 3 masih belum optimal.

“DANA meyakini manfaat dan penggunaan teknologi finansial digital ke depannya akan makin meluas jika melihat perkembangan perluasan jaringan broadband yang terus dilakukan oleh pemerintah dan pelaku industri hingga ke daerah-daerah yang selama ini belum terkoneksi dan belum bisa memanfaatkan komunikasi data,” jelas Vince.

Selanjutnya: Garuda Indonesia (GIAA) selesaikan pencairan penerbitan OWK sebesar Rp 1 triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×