kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Ada penerapan sosial distancing, bankir akui transaksi digital perbankan melonjak


Rabu, 18 Maret 2020 / 17:23 WIB
Ada penerapan sosial distancing, bankir akui transaksi digital perbankan melonjak
ILUSTRASI. Nasabah menggunakan failitas digital banking BTN di kantor Pusat BTN Jakarta.


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebagai upaya menekan potensi penyebaran virus corona (Covid-19), pemerintah telah mengimbau agar masyarakat untuk mengurangi kegiatan di luar rumah demi menjaga jarak sosial (social distancing). Alhasil, sejumlah perusahaan pun telah menetapkan kebijakan work form home (WFH) sebagai wujud antisipasi.

Alhasil, transaksi elektronik maupun digital perbankan makin ramai. PT Bank Mandiri Tbk misalnya yang sejak Senin (16/3) lalu mencatat ada kenaikan transaksi sekitar 40% bila dibandingkan dengan akhir pekan lalu. "Sampai saat ini masih terlihat normal, kegiatan finansial Bank Mandiri juga stabil," ujar Senior Vice President Transaction Banking and Retail Sales Bank Mandiri Thomas Wahyudi kepada Kontan.co.id, Rabu (18/3).

Baca Juga: Perbankan terapkan kebijakan WFH, bagaimana nasib nasabah?

Sementara itu, Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rully Setiawan menjelaskan pihaknya memastikan kesiapan seluruh jaringan ATM guna mengantisipasi lonjakan transaksi. Adapun, saat ini perseroan mengoperasikan 18.291 mesin ATM di seluruh Indonesia yang terhubung dalam jaringan ATM Link, ATM Bersama, ATM Prima dan Visa/Plus.

“Inisiatif ini merupakan bagian dari dukungan kami kepada upaya pemerintah menghambat pandemi virus corona. Meski sebagian karyawan bekerja dari rumah, kami telah menyiapkan sistem monitoring yang dapat memantau kesiapan mesin-mesin ATM dan memberikan alert, jika ada yang offline atau kehabisan dana,” ujarnya.

Terkait dengan ketersediaan dana, tambahnya, pihaknya telah bekerjasama dengan pihak ketiga untuk pengisian ATM yang berada di lokasi umum. Sedangkan untuk ATM yang berada di cabang, maka pengisian akan dilakukan oleh karyawan yang mendapat giliran masuk. 

“Rata-rata setiap hati kami menyiapkan dana sekitar Rp 1,8 triliun untuk pengisian ATM,” kata Rully.



TERBARU

[X]
×