CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.954   -94,00   -0,59%
  • IDX 7.228   13,54   0,19%
  • KOMPAS100 1.105   2,36   0,21%
  • LQ45 877   1,75   0,20%
  • ISSI 219   0,82   0,38%
  • IDX30 449   0,77   0,17%
  • IDXHIDIV20 541   1,37   0,25%
  • IDX80 127   0,24   0,19%
  • IDXV30 136   0,71   0,52%
  • IDXQ30 150   0,31   0,21%

AdaKami Salurkan Pendanaan Sebesar Rp 4,66 Triliun hingga 29 April 2024


Senin, 29 April 2024 / 17:52 WIB
AdaKami Salurkan Pendanaan Sebesar Rp 4,66 Triliun hingga 29 April 2024
ILUSTRASI. Aplikasi fintech AdaKami.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fintech peer to peer (P2P) lending PT Pembiayaan Digital Indonesia (AdaKami) telah menyalurkan pendanaan senilai Rp 4,66 triliun hingga 29 April 2024. 

"Pendanaan tersebut disalurkan kepada 4,22 juta nasabah," ucap Brand Manager AdaKami Jonathan Kriss saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Senin (29/4).

Jonathan menerangkan penyaluran pendanaan saat ini masih terbesar ke Pulau Jawa dibandingkan Luar Jawa. Salah satu penyebabnya karena penyebaran penduduknya masih padat di Pulau Jawa. 

Meski lebih banyak pendanaan di Pulau Jawa, Jonathan menambahkan saat ini AdaKami tersedia di seluruh Indonesia. Namun, dia bilang semua keputusan penggunaan layanan AdaKami sepenuhnya ada di tangan masyarakat.

Baca Juga: Fintech UKU Sebut Pulau Jawa Masih Mendominasi Penyaluran Pendanaan

Jonathan menyebut penyebab lainnya, masyarakat di Pulau Jawa juga lebih terpapar pemahaman soal fintech P2P lending dibandingkan Luar Jawa. 

"Mungkin kalau di daerah, ketika kami melakukan penetrasi, tidak semua masyarakat aware adanya fintech lending," katanya. 

Selain itu, Jonathan bilang kalau masyarakat di luar Pulau Jawa ada yang lebih memilih memakai opsi layanan pinjaman lain selain fintech lain. Dia bilang saat ini layanan lainnya lebih populer dibanding fintech lending bagi masyarakat Luar Jawa, sedangkan fintech lending lebih populer di Pulau Jawa, khususnya di kota besar.

Jonathan menyampaikan saat ini pihaknya fokus menggenjot dari sisi edukasi terlebih dahulu di daerah Luar Jawa, dibandingkan dari sisi penyaluran. Sebab, masyarakat harus mengetahui mekanisme dalam meminjam di fintech lending.

Sementara itu, Jonathan menyebut sampai saat ini usia 19-35 tahun masih menjadi salah satu peminjam terbesar di AdaKami. Sebab, mereka masuk dalam kategori usia produktif dan sudah memiliki penghasilan sendiri.

Baca Juga: Pendanaan Fintech Lending ke Pulau Jawa Meningkat, AFPI Sebut Penyebabnya

"Mereka juga lebih sering menggunakan handphone sehingga pengetahuan tentang AdaKami lebih baik dibanding yang usia mature," ujar Jonathan.

Sebagai informasi, berdasarkan situs resmi perusahaan, TKB90 AdaKami pada 29 April 2024 tercatat berada di angka 99,96%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×