Reporter: Ario Fajar |
JAKARTA. Bergairahnya bisnis disektor otomotif kendaraan bermotor, membawa angin segar untuk perusahaan multifinace.
Tengok saja, PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) yang yakin tahun depan akan semakin melaju kencang dalam pembiayaan kredit kendaraan bermotor hingga senilai Rp 27,5 trilliun hingga Rp 28,75 triliun.
"Kalau tahun ini kami proyeksikan sebesar Rp 25 triliun, tahun depan mungkin bisa naik 10-15%, " kata Stanley Setia Atmadja, Presiden Direktur Adira Finance kepada KONTAN (2/12).
Untuk menggejot pendapatan dan kinerja, kata Stanley, Adira akan melakukan beberapa strategi diantaranya membuka cabang baru, funding dengan pihak bank, dan pengelolahan managemen berbasis teknologi. "Kami sedang merancang itu semua, mudah-mudahan tahun depan akan bisa terealisasi," katanya.
Stanley bilang, tahun depan akan terus menggenjot pembiayaan untuk kendaraan roda dua yang selama ini juga menjadi sektor andalan Adira Finance. "Kami akan terus genjot pembiayaan, seiring ekonomi indonesia yang terus merangkak membaik, serta bisnis disektor kendaraan bermotor juga menggeliat," tambah Stanley.
Khusus cabang baru akan ditingkatkan di luar Pulau Jawa. Cabang baru yang akan dibuka adalah cabang yang berskala kecil.
Selain itu, tambah Stantley, dengan adanya komisaris baru, performa Adira Finance akan semakin melaju kencang. Bagaimana tidak, kehadiran Ho Hon Cheong selaku Komisaris Perseroan akan memperkuat kinerja Adira Finance dalam hal funding yang melibatkan bank secara sinergi. Maklum, Ho Hon Cheong adalah Direktur Utama PT Bank Danamon Tbk.
Sementara itu, Director Keuangan Adira Finance I Dewa Made Susila juga yakin penyaluran pembiayaan kendaraan bermotor tahun depan akan semakin kinclong. Hal ini dilihat dari track record pembiayaan yang hampir menyentuh target tahun ini.
Hingga September, pembiayaan sudah menyentuh lebih dari Rp 18 triliun. "Kami belum dan masih menghimpun data yang data. Di tiga bulan terakhir, targetkan pembiayaan pasti akan tercapai" yakin Made.
Selama ini, kata Made, pendapataan perusahaan dua pertiganya berasal dari kendaraan roda dua dengan prosentase 20% untuk motor bekas, dan 80% untuk motor baru. "Sedangkan dari kendaraan roda empat atau sepertiganya, 50% untuk mobil baru dan sisanya untuk mobil bekas," jelas Made.
Informasi saja, hingga September pembiayaan kredit kendaraan bermotor Adira Finance dari kendaaran roda dua yakni sebesar Rp 12,5 trilun. Pembiayaan motor baru sebesar Rp 10 triliun, dan motor bekas sebesar Rp 2,5 triliun.
Sedangkan sisanya, lanjut Made, dikucurkan untuk roda empat sebesar Rp 6 triliun. Pembiayaan mobil baru sebesar Rp 4 trilliun dan mobil bekas sebesar Rp 2 triliun. "Dari data ini, kami yakin laju pembiayaan kendaraan bermotor akan semakin mendekati target kami dan bakal semakin cerah tahun depan," tambahnya.
Jadi, katanya, dari Januari hingga September 2010 jumlah unit kendaraan bermotor Adira mencapai 1,3 juta unit, dimana sebagian besar masih didominasi oleh unit kendaraan roda dua.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News