kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.968.000   8.000   0,41%
  • USD/IDR 16.296   -38,00   -0,23%
  • IDX 7.118   -48,47   -0,68%
  • KOMPAS100 1.035   -9,01   -0,86%
  • LQ45 795   -6,82   -0,85%
  • ISSI 230   -1,51   -0,65%
  • IDX30 414   -1,63   -0,39%
  • IDXHIDIV20 485   -0,53   -0,11%
  • IDX80 116   -0,98   -0,84%
  • IDXV30 119   0,20   0,16%
  • IDXQ30 133   -0,23   -0,17%

ADPI: Aset Dana Pensiun Masih Tumbuh, Tetapi PHK Tekan Jumlah Peserta DPLK


Senin, 16 Juni 2025 / 19:49 WIB
ADPI: Aset Dana Pensiun Masih Tumbuh, Tetapi PHK Tekan Jumlah Peserta DPLK
ILUSTRASI. Total investasi industri asuransi dan dana pensiun meningkat tipis dari tahun ke tahun. Hanya asuransi sosial yakni BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan yang mencatat pertumbuhan pesat sejak tahun 2016 hingga tahun 2024.


Reporter: Shintia Rahma Islamiati | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI) mencermati bahwa pemutusan hubungan kerja (PHK) menjadi tantangan tersendiri bagi keberlangsungan kepesertaan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) di tengah tren pertumbuhan industri.

Staf Ahli ADPI, Bambang Sri Mulyadi, mengatakan bahwa karyawan yang terdampak PHK umumnya juga keluar dari kepesertaan DPLK, sehingga jumlah peserta aktif cenderung berkurang.

“Jika karyawan terkena PHK dan keluar dari kepesertaan DPLK, maka jumlah peserta akan berkurang,” ujar Bambang kepada Kontan, Senin (16/6).

Baca Juga: Dapen BCA Optimis Dana Pensiun Tetap Tumbuh pada 2025

Meski menghadapi tekanan dari sisi kepesertaan, ADPI mencatat aset kelolaan dana pensiun secara umum masih tumbuh. 

Hingga April 2025, aset Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) dan DPLK mencatat pertumbuhan sekitar 4,5 persen secara tahunan.

“Kinerja dana pensiun, baik DPPK maupun DPLK, per April 2025 masih tumbuh, meskipun tidak terlalu signifikan,” ujar Bambang.

Di tengah tantangan tersebut, dana pensiun tetap menjalankan strategi investasi yang berhati-hati. Portofolio masih difokuskan pada instrumen berisiko rendah seperti surat berharga negara (SBN) dan obligasi korporasi dengan rating tinggi.

Baca Juga: OJK Dorong Dana Pensiun Terapkan Strategi Investasi Berbasis Siklus Hidup Peserta

Menurut Bambang, orientasi investasi dana pensiun sejak awal memang bukan pada pencapaian profit maksimal, melainkan menyesuaikan dengan kewajiban jangka panjang terhadap peserta.

“Dana pensiun memang dari dulu tidak fokus pada profit driver, tapi pada liability driver. Karena itu, instrumen investasinya tetap pada yang minim risiko dan berorientasi pada kontinyuitas hasil usaha,” jelasnya.

Baca Juga: Meski Aset Naik, Dapen Masih Hadapi Risiko PHK

Selanjutnya: Tanggapan Asosiasi Pengusaha Sepeda Soal Kian Marak Produk Impor China di Indonesia

Menarik Dibaca: Ini Cara Lunasi Cicilan Pinjaman Rp 10 Juta Setiap Bulanan dan Biaya Tersembunyi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×