Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Sejalan dengan tren positif industri, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan tren positif dalam penyaluran kredit investasi.
Per Oktober 2025, Bank Indonesia (BI) mencatat pertumbuhan penyaluran kredit investasi sebesar 15,0% secara tahunan (year-on-year/YoY), naik dari 14,4% YoY pada bulan September. Yang mana, nilainya mencapai Rp 2.335,0 triliun.
Tren positif tersebut rupanya juga terjaga di BNI. Direktur Commercial Banking BNI Muhammad Iqbal menyebutkan, penyaluran kredit investasi bank mencapai Rp 194,8 triliun per kuartal III-2025, tumbuh 14,4% YoY.
Ia bilang kenaikan ini jauh lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan kuartal II yang hanya 6,6% YoY dan melampaui pertumbuhan kredit modal kerja yang naik 9,4% YoY.
Baca Juga: Mandiri Taspen Perkuat Layanan untuk Pensiunan
Lebih lanjut, Iqbal menjelaskan bahwa lonjakan kredit investasi sejalan dengan perbaikan ekonomi nasional yang tumbuh 5,1% YoY pada semester I-2025. Pertumbuhan tersebut terutama ditopang peningkatan investasi yang melonjak menjadi 7,0% YoY, dari sebelumnya 2,1% di kuartal I.
“Kinerja ini menjadi yang tertinggi sejak 2018, terutama didorong investasi non-konstruksi seperti pembelian mesin dan peralatan yang tumbuh signifikan hingga 25,3% YoY,” ujar Iqbal kepada Kontan, Rabu (26/11/2025).
Ia menambahkan, peningkatan belanja modal baik dari sektor publik maupun swasta turut mengerek permintaan kredit investasi.
BNI menilai tren pertumbuhan kredit investasi masih berpotensi berlanjut hingga akhir tahun. Hal itu ditopang stimulus ekonomi pemerintah yang mendorong penciptaan lapangan kerja, terutama di sektor produktif dan padat karya.
Selain itu, stabilitas ekonomi makro. termasuk inflasi yang terjaga, likuiditas perbankan yang membaik, serta kebijakan pro-growth Bank Indonesia, diperkirakan menjadi katalis positif tambahan.
Secara total, penyaluran kredit BNI mencapai Rp 812 triliun per September 2025, tumbuh 10,5% YoY. Pertumbuhan terjadi merata di seluruh segmen sehingga menjaga portofolio tetap sehat. Dengan melihat tren tersebut, BNI memproyeksikan pertumbuhan kredit berada di kisaran 8–10% pada akhir tahun.
Iqbal menegaskan BNI tetap menjaga prinsip kehati-hatian dengan memperkuat disiplin credit underwriting, menjaga kualitas aset, serta memastikan ekspansi kredit berlangsung produktif dan berkelanjutan.
Baca Juga: ANZ Jual Saham Bank Panin (PNBN) ke Mu'Min Ali, Mizuho Bakal jadi Pengendali
Selanjutnya: Mata Uang Asia Menguat Kamis (27/11) Pagi, Ringgit dan Won Memimpin Kenaikan
Menarik Dibaca: Kahf Decode Rilis, Tawarkan Perawatan Pria yang Lebih Mudah dan Personal
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













