Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) hanya membukukan fee based income Rp 693 miliar hingga kuartal III 2020 atau turun 19,3% dibanding periode yang sama tahun lalu. Tetapi pendapatan non bunga bank ini masih tumbuh 1,73% secara keseluruhan menjadi Rp 1,62 triliun.
Pendapatan non bunga Bank Maybank turun sebesar 7,1% menjadi Rp 1,7 triliun per September 2020. Hal ini disebabkan pada periode yang sama tahun lalu, ada peningkatan yang cukup tinggi karena perseroan menyertakan pendapatan one-off dari penyelesaian arbitrase domestik sebesar Rp 101,0 miliar dan pendapatan terkait pajak sebesar Rp 68,7 miliar.
Sementara pendapatan non bunga rutin untuk sembilan bulan pertama di bank ini meningkat sebesar 2,2% terutama berasal dari fee terkait global market, bancasurrance, investasi dan transaksi e-channel.
Baca Juga: BNI Syariah targetkan baki debet kartu pembiayaan Rp 360 miliar hingga akhir tahun
Fee terkait global market melonjak 85,3% menjadi Rp 518,3 miliar pada September 2020, sementara fee bancassurance dan wealth management terus bertumbuh dan membukukan peningkatan 26,7% menjadi Rp210,6 miliar dari Rp 166,2 miliar tahun sebelumnya.
President Director of Maybank Indonesia Taswin Zakaria mengatakan, pihaknya tengah berupaya meraih peluang bisnis melalui layanan digital banking di tengah pandemi. "Kini layanan ini sudah mulai menunjukkan hasil yang positif," katanya keterangan resminya, Senin (25/10).
Layanan digital yang dibangun untuk melayani nasabah dengan lebih baik dalam keadaan new normal itu diharapkan akan memberi sumber pendapatan tambahan bagi Mayabank di masa depan.
Darmawan Junaidi, Direktur Utama Bank Mandiri mengatakan,pihaknya akan mendorong FBI dan melakukan efisiensi agar penurunan laba tahun ini tidak terlalu dalam. " Penurunan laba tahun ini sudah pasti terjadi. Sesuai arahan POJK 11, kita sudah lakukan restrukturisasi. Sehingga pengakuan bunga tidak dicatatkan tahun ini, yang dicatat hanya yang betul-betul cash basic," katanya.
Baca Juga: Antara BNI, Mandiri dan BCA, siapa yang punya kinerja paling baik di tengah pandemi?
Darmawan bilang, FBI akan didorong dari transaksi-transaksi nasabah dari core bisnis perseroan di segmen wholesale melalui platform digital. Transaksi lewat platform digital itu juga akan berimbas pada efisiensi operasional.
Sementara Parwati Presiden Direktur OCBC NISP mengatakan, pertumbuhan FBI masih bisa didorong dari transaksi digital, bisnis wealth management, bancassurace, transaksi treasury dan trade finance. "Kami rasa masih ada potensi. Dan tahun 2021 kami harapkan akan lebih baik lagi," katanya.
Namun, ia tidak merinci capaian pendapatan berbasis biaya dan komisi perseroan hingga September. Transaski digital yang mengalami peningkatan di bank ini di antaranya pembelian reksadana dan obligasi lewat mobile banking.
Selanjutnya: Kinerja masih tertekan, ini rekomendasi saham-saham perbakan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News