kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.924   6,00   0,04%
  • IDX 7.199   58,00   0,81%
  • KOMPAS100 1.106   10,86   0,99%
  • LQ45 878   11,76   1,36%
  • ISSI 220   0,63   0,29%
  • IDX30 449   6,24   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,54   1,04%
  • IDX80 127   1,40   1,11%
  • IDXV30 134   0,16   0,12%
  • IDXQ30 149   1,66   1,12%

Akseleran dan Modalku Targetkan NPF di Bawah 1% Hingga Akhir Tahun


Selasa, 19 April 2022 / 11:36 WIB
Akseleran dan Modalku Targetkan NPF di Bawah 1% Hingga Akhir Tahun
ILUSTRASI. ilustrasi pembiayaan online. KONTAN/Muradi/2017/01/25


Reporter: Cornelia Agata | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelonggaran kegiatan dan aktivitas masyarakat di masa pandemi 2022 di berbagai sektor kehidupan dapat memberi keuntungan bagi segala pihak, tak terkecuali dengan dunia fintech P2P lending. Roda perekonomian yang membaik berpengaruh pada statistik NPF di Kuartal I tahun 2022 yang menurun.

PT Akseleran Keuangan Inklusif Indonesia (Akseleran) misalnya pada kuartal I 2022 mencatatkan penurunan rasio kredit bermasalah (NPF) sebesar 0,5% dibanding pada kuartal I tahun 2020.

Ivan Tambunan, CEO & Co-Founder Akseleran menegaskan bahwa kuartal I tahun 2022 NPF Akseleran berada di angka 0,54% di mana itu berarti NPF turun sebanyak 0,5% dari periode kuartal I 2020. Sedangkan bila diakumulasikan, total NPF Akseleran hingga saat ini berada di angka 0,06% dari total penyaluran pinjaman usaha.

Ivan Tambunan menambahkan bahwa penurunan NPF Akseleran tidak dipengaruhi oleh turunnya suku bunga fintech lending, menurutnya penurunan suku bunga fintech dapat lebih dirasakan oleh fintech lending yang berfokus kepada pinjaman konsumtif yang disalurkan kepada perorangan dengan penerapan jangka pendek bukan untuk fintech lending kepada penyaluran dana pinjaman usaha produktif UMKM.

Baca Juga: Dorong Pemulihan Ekonomi, Danai.id Gandeng BPR Bank Jombang Kredit UMKM

Tidak jauh berbeda dengan NPF Akseleran, fintech P2P lending Modalku juga mencatatkan kestabilan NPF-nya. "Tingkat NPF Modalku saat ini stabil di bawah 1% dari jumlah penyaluran pinjaman di Indonesia," ungkap Reynold Wijaya, Co-Founder & CEO Modalku.

Kestabilan NPF Modalku dipengaruhi oleh penetapan bunga yang sudah disesuaikan berdasarkan regulasi sehingga dapat menekan NPF naik.

Reynold menambahkan bahwa Modalku akan terus menjaga kestabilan NPF di bawah angka 1% hingga tutup buku tahun 2022. Mewujudkan hal itu, Modalku memilih untuk menggunakan prinsip responsible lending dalam melakukan penilaian terhadap UMKM peminjam dan melihat kemampuan finansialnya untuk melunasi hutang.

"Tidak hanya itu, Modalku juga menerapkan proses seleksi yang comprehensive terhadap calon peminjam maupun UMKM yang sudah menjadi peminjam di Modalku," tegas Reynold.

Baca Juga: Amartha Berharap Bisa Tingkatkan Jumlah Borrower hingga 3 Juta Peminjam

Target NPF di bawah 1% oleh Akseleran akan diwujudkan dengan tetap menerapkan suku bunga yang wajar dan kompetitif di angka 1,5% per bulan. Pihaknya juga tetap akan menerapkan penilaian kredit yang prudent dengan fokus kepada cashflow calon peminjam.

"Saat ini Akseleran juga sudah terproteksi oleh asuransi kredit yang melindungi 99% pokok pinjaman tertunggak sehingga risiko terjadinya gagal bayar oleh peminjam dapat diminimalisir dengan baik," tambah Ivan Tambunan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×