kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.884.000   -23.000   -1,21%
  • USD/IDR 16.210   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.897   65,26   0,96%
  • KOMPAS100 1.002   13,05   1,32%
  • LQ45 771   10,32   1,36%
  • ISSI 224   1,60   0,72%
  • IDX30 397   5,48   1,40%
  • IDXHIDIV20 461   5,31   1,16%
  • IDX80 113   1,46   1,31%
  • IDXV30 113   0,44   0,39%
  • IDXQ30 129   1,86   1,47%

Aksi Akuisisi Semarakkan Industri Perbankan Syariah


Sabtu, 22 Juni 2024 / 11:05 WIB
Aksi Akuisisi Semarakkan Industri Perbankan Syariah
ILUSTRASI. Pelayanan nasabah di kantor cabang BTN Syariah, Jakarta, Kamis (15/2/2024). Aksi akuisisi yang diperkirakan bakal meramaikan industri perbankan syariah kian terlihat.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli

Ketua PP Muhammadiyah, Anwar Abbas, juga tidak memberikan komentar terkait rencana tersebut dengan alasan sedang berada di Mekkah.

Konsultan Ekonomi Syariah dan Wakil Komisaris Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI), Adiwarman Azwar Karim, menilai bahwa langkah akuisisi ini belum akan cukup untuk menciptakan bank syariah sebesar BSI.

Saat ini, BSI masih menjadi bank syariah dengan aset terbesar di Indonesia, mencapai Rp 358 triliun pada kuartal I-2024.

Baca Juga: Proses Due Diligence Tak Kunjung Kelar, Apa Kabar Rencana BTN Akuisisi Bank Muamalat?

"Bank-bank syariah hasil konsolidasi tersebut baru akan berkompetisi dengan bank-bank konvensional menengah, sementara BSI berkompetisi dengan bank-bank konvensional top sepuluh," ujarnya.

Direktur IDEAS, Yusuf Wibisono, mengungkapkan bahwa bank hasil konsolidasi seharusnya bisa meningkatkan market share industri perbankan syariah dan menjadi pesaing BSI, bukan sekadar melakukan spin off. 

Sebagai contoh, dengan aset BTN Syariah sekitar Rp 55 triliun dan Bank Victoria Syariah sekitar Rp 3 triliun, masih belum bisa menjadi pesaing kuat bagi BSI.

"Dengan arah seperti ini, spin off hanya sekedar membawa pada konsolidasi industri perbankan syariah saja," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video Terkait



TERBARU

[X]
×