kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Aksi tambah modal direstui DPRD, Bank Banten (BEKS) siap rights issue kuartal IV 2020


Kamis, 23 Juli 2020 / 18:22 WIB
Aksi tambah modal direstui DPRD, Bank Banten (BEKS) siap rights issue kuartal IV 2020
ILUSTRASI. Suasana pelayanan nasabah di Kantor Pusat Bank Banten, Jakarta (31/5). PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (Bank Banten) berkeinginan untuk meningkatkan penyaluran kredt komersial. Hal ini untuk meningkatkan realisasi penyaluran kredit. KONTAN/Muradi/20


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (BEKS) siap menindaklanjuti persetujuan DPRD Banten terkait penambahan modal Pemprov kepada perseroan dengan menggelar rights issue.

Selasa (21/7) lalu DPRD Banten menyetujui Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang perubahan Perda Perda 5/2013 tentang Penambahan Penyertaan Modal Daerah ke dalam Modal Saham PT Banten Global Banten Development ke dalam Bank Banten.

“Terkait mekanisme, saat ini kami sedang menjajaki kembali peluang merealisasikan rights issue, karena sudah disetujui , Pemprov, dan DPRD maka rights issue bisa menjadi sarana aksi korporasinya,” kata DIrektur Utama Bank Banten Fahmi Bagus Mahesa kepada KONTAN, Kamis (23/7).

Baca Juga: Bank Banten Dapat Suntikan Rp 1,55 Triliun dari Pemprov Banten

Asal tahu, eks Bank Pundi ini sejak akhir tahun lalu memang telah berencana menggelar dua rights issue tahun ini, pada Juni 2020 untuk menghimpun dana Rp 500 miliar dan Desember 2020 untuk menghimpun Rp 700 miliar.

Sayangnya dua rencana tersebut batal akibat pandemi, dan rencana penggabungan usaha dengan PT Bank Pembangunan Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR).

Fahmi juga menambahkan lantaran sudah disetujui DPRD, dan sebelumnya Gubernur Banten Wahidin Halim menargetkan tambahan modal bakal dialokasikan dalam APBD-P 2020 maka rencana rights issue juga bisa digelar tahun ini.

“Selambat-lambatnya targetnya (rights issue) bisa direalisasikan pada kuartal IV-2020,” kata DIrektur Utama Bank Banten Fahmi Bagus Mahesa kepada KONTAN, Kamis (23/7).

Baca Juga: OJK siap hadapi gugatan hukum Bosowa terkait Bank Bukopin

Sebagai informasi, tambahan modal dari Pemprov sejatinya bukan dana segar, melainkan berasal dari rekening kas umum daerah (RKUD) Pemprov yang ada di Bank Banten senilai Rp 1,55 triliun.

Konversi RKUD menjadi setoran modal ini merupakan akumulasi dari sejumlah upaya penyelamatan Bank Banten yang tak menemui hasil. Sekaligus merupakan perintah dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui Surat OJK SR-24/D.03/2020 tanggal 24 Juni 2020.

Baca Juga: 3 bank ini menawarkan bunga deposito tertinggi

Bank Banten disebut Fahmi juga sejatinya memang sangat membutuhkan modal tambahan untuk memperbaiki kinerja keuangannya. Maklum perseroan selalu dapat rapor merah sejak diakuisisi PT Banten Global Development. Dari kalkulasinya, Bank Banten minimum butuh Rp 500 miliar untuk mulai mendulang laba tahun depan.

“Dengan tambahan modal minimum Rp 500 miliar, akan kami gunakan untuk ekspansi kredit mencapai Rp 2,02 triliun, yang kemudian bisa mengurangi cost of fund hingga 10,66%. Ini jadi salah satu skenario terbaik bagaimana kami bisa meraih impas (break even point) pada 2021,” sambungnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×