kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Alami Fintek sepakati fundraising syariah empat modal ventura dari Asia Tenggara


Rabu, 13 November 2019 / 16:53 WIB
Alami Fintek sepakati fundraising syariah empat modal ventura dari Asia Tenggara
ILUSTRASI. ilustrasi fintech. /2017/01/04


Reporter: Ahmad Ghifari | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan fintech peer to peer lending berbasis syariah PT Alami Fintek Sharia (Alami) akan mendapatkan pendanaan dari empat investor internasional.

nama investor yang bergabung dalam komitmen pendanaan ini adalah Agaeti Ventures, RHL Ventures, dan Zelda Crown. Adapun investasi di tahap seed round ini dipimpin oleh Golden Gate Ventures dengan skema akad musyarakah.

Baca Juga: Per Oktober 2019, dana kelolaan BNI Asset Management tumbuh Rp 6 triliun

Saat ini, keempat perusahaan modal ventura yang berasal dari Asia Tenggara tersebut telah dilakukan penandatanganan nota kesepahaman atau MoU untuk kesepakatan pendanaan atau fundraising berbasis syariah.

CEO ALAMI Dima Djani mengatakan, pihaknya mengestimasi pendaan dari empat perusahaan modal ventura tersebut sebesar US$ 1 juta atau sekitar Rp 10 miliar hingga Rp 20 miliar.

Pendanaan ini juga, menurut Dima untuk 12-18 bulan ke depan. Selain dari empat perusahaan modal ventura tersebut Dima mengakui ada yang tertarik memberikan pendanaan namun tidak disebutkan namanya.

Baca Juga: LinkAja syariah meluncur akhir tahun, ini alasannya

“Pendanaan ini untuk pengembangan teknologi, operasional, dan sedikit untuk aktivitas marketing,”kata Dima Djani kepada Kontan.co.id, Rabu (13/11).
Adapun pendanaan ini merupakan series seed funding. 

Selama ini fundrising yang didapat Alami dari lender retail dan institusi tetapi tidak disebutkan oleh Dima besaran dananya. Namun saat ini sedang ada pembicaraan dengan bank syariah.

Alami juga terbuka apabila ada investor yang berasal dari konvensional asalkan investor tersebut bersedia mengikuti aturan secara syariah.”banyak bisnis syariah yang berkembangnya sedikit melambat karena tidak terbuka untuk konvensional,” kata Dima.




TERBARU

[X]
×