kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Alami jalin kerjasama channeling pembiayaan dengan BRIS


Senin, 11 Januari 2021 / 15:09 WIB
Alami jalin kerjasama channeling pembiayaan dengan BRIS
BRISyariah gandeng Alami salurkan channeling pembiayaan ke UMKM.


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan peer to peer (P2P) lending syariah Alami menjalin kerjasama channeling pembiayaan dengan PT Bank BRI Syariah Tbk (BRIS). Pembiayaan bersama ini ditargetkan bisa mencapai Rp 40 miliar sepanjang 2021.

“Melalui kerjasama channeling pembiayaan ini, mudah-mudahan bisa mempercepat proses pemulihan usaha-usaha kecil menengah yang terkena dampak pandemik, serta membangkitkan perekenomian Indonesia,” tutur CEO Alami Dima Djani dalam keterangan tertulis pada Senin (11/1).

Kepala Divisi Ritel Banking BRIS Elvera Melladiana bilang, pihaknya sangat terbuka dengan berbagai inisiatif yang sejalan dengan visi perbankan. Ia menyebut BRIS memilih Alami karena memiliki track record perusahaan yang sangat positif, baik dari sisi pendana, maupun potensi proyek-proyek yang berada di dalamnya.

Baca Juga: OJK mencatat 45 dari 152 fintech P2P lending memiliki ekuitas di bawah Rp 2,5 miliar

Kerjasama Bank BRI Syariah dengan Alami merupakan bentuk kesadaran perusahaan bahwa disrupsi teknologi oleh startup harus disikapi dengan sangat positif. Bank BRI Syariah telah melayani nasabah UMKM dari berbagai tingkat permodalan, dan kami menyadari, untuk bisa mencapai target penyaluran pembiayaan yang eksponensial, kolaborasi dengan perusahaan- perusahaan fintech harus mulai dilakukan.

“Hal ini demi mewujudkan akes pembiayaan syariah yang mudah, cepat, aman,” tambahnya.

Untuk memastikan kemitraan berjalan dengan lancar dan aman, Alami selalu memprioritaskan pengembangan pada keamanan sistem dalam mengelola distribusi dana lender dan borrower.

“Salah satunya adalah melakukan assessment kepada pemilik proyek atau pelaku usaha, memastikan ada itikad baik, serta sampai penilaian perfoma keuangan untuk memastikan dalam keadaan baik. Terlebih, selama pandemi, kami ingin mempermudah ruang gerak baik untuk pendana maunpun pemilik proyek agar jangan berhenti untuk berusaha mencari solusi-solusi terbaik untuk mempertahankan dan mewujudkan mimpi mereka,” kata Dima.

Dima juga menyatakan, pada dasarnya setelah bulan Juni 2020, tren pengguna fintech lending yang sempat terdampak pandemi telah mulai membaik. Adapun, beberapa sektor UMKM yang bergerak di jasa kesehatan dan telekomunikasi pada platform Alami merupakan menjadi salah satu yang berpotensial untuk berkembang secara signifikan.

Disinggung mengenai estimasi kinerja TKB 90 di tahun 2021, Dima menyatakan, pihaknya selalu memantau kondisi ekonomi nasional, termasuk dari sisi regulasi pusat dan daerah sampai dengan tren pergerakan ekonomi secara global, sehingga TKB 90 dapat dijaga sebaik mungkin. Terlepas dari situasi pandemi yang memukul banyak usaha kecil menengah, Alami optimis bahwa tahun ini perekonomian akan membaik, terutama dengan ditemukannya vaksin secara global.

Dima bilang, resesi dan tekanan pandemi Covid-19 harus kami akui membuat perusahaan memutar otak untuk bisa memberikan optimisme baru kepada pendana maupun kepada pemilik bisnis. Untuk itu, kami terus memperluas peluang kerjasama, salah satunya dengan channeling pembiayaan bersama Bank BRI Syariah.

“Kami melihat, instrumen ekonomi syariah setiap tahun mulai menunjukkan kemajuan yang pesat, termasuk dari sisi infastruktur dan penerimaan lembaga- lembaga keuangan syariah yang semakin terbuka dengan kolaborasi bersama fintech. Ini adalah angin segar yang menandakan, keuangan syariah punya daya tahan yang baik dalam kondisi sulit sekalipun,” imbuh Dima.

Selanjutnya: Hingga November 2020, pinjaman P2P lending sentuh Rp 146,25 triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×