kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Alasan BCA perbesar kepemilikan saham anak usaha


Kamis, 30 November 2017 / 14:14 WIB
Alasan BCA perbesar kepemilikan saham anak usaha


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Central Asia Tbk (BCA) tengah gencar menambah jumlah saham di anak usaha yang tergabung dalam Grup BCA.

Terbaru, BCA mengumumkan telah melakukan penyuntikan modal di BCA Life sebesar Rp 270 miliar. Dengan kata lain, lewat suntikan ini BCA mengambil alih 90% saham BCA life.

Pengambil alihan 90% atau 234.000 saham saham BCA Life ini dilakukan dengan membeli saham BCA Sekuritas di BCA Life sebesar Rp 256,7 miliar. Selain itu BCA juga mengambil alih saham BCA Insurance di BCA Life dengan nilai Rp 1,09 juta.

Selain BCA Life, bank swasta terbesar di Indonesia ini juga mengumumkan telah membeli 30% saham PT Central Sentosa Finance (CSF) senilai Rp 220 miliar pada 22 November 2017 silam. Dengan transaksi ini, BCA memiliki 100% saham CSF. Sebanyak 75% saham CSF dimiliki langsung oleh BCA sedangkan sisanya 25% dimiliki melalui anak usahanya yaitu PT BCA Finance.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja mengungkap, hal ini memang sudah direncanakan pihaknya sejak lama. Menurutnya, dengan cara pengambilalihan saham anak usaha secara menyeluruh akan dapat menjaga rasio permodalan Grup BCA secara lebih efektif.

"Keunggulan kami di cost of fund (biaya dana) yang murah, jadi kalau ada kepemilikan orang terlalu besar berarti kan kami memberi subsidi ke orang lain. Dengan kepemilikan didominasi BCA, cost of fund murah bisa dimanfaatkan anak perusahaan dan profitabilitas kembali ke induk yaitu BCA," jelasnya di Jakarta, Selasa (28/11).

Langkah ini merupakan strategi BCA untuk mengantisipasi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) yang direncanakan akan diatur mengenai konglomerasi di sektor jasa keuangan.

Jahja pun bilang pihaknya juga telah menyiapkan modal sebesar Rp 1 triliun sampai Rp 2 triliun di tahun depan untuk suntikan ke anak usaha. Adapun, jumlah tersebut tidak termasuk dengan rencana BCA untuk mencaplok bank kecil.

Sekadar informasi, saat ini BCA memiliki 8 anak perusahaan antara lain BCA Syariah, BCA Insurance, BCA Sekuritas, BCA Life, BCA finance, BCA Finance Ltd, CS Finance, dan Central Capital Ventura (CCV).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×