kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Alhamdulillah, kontribusi anak usaha syariah dari BNI dan BCA semakin baik


Kamis, 09 Mei 2019 / 15:29 WIB
Alhamdulillah, kontribusi anak usaha syariah dari BNI dan BCA semakin baik


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah anak usaha syariah milik bank besar kian mencatatkan pertumbuhan kinerja yang positif di kuartal pertama tahun ini. Kinerja tersebut pun kian meningkatkan kontribusi bank syariah kepada induk.

Ambil contoh, PT Bank BNI Syariah yang mengatakan sejak melakukan spin off anak usaha pada tahun 2010, total pangsa aset BNI Syariah terhadap induk PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI, anggota indeks Kompas100) meningkat dari 2,57% menjadi 5,91% per Maret 2019.

Pun, dari sisi laba Direktur BNI Syariah Dhias Widhiyati mengatakan pihaknya telah berkontribusi sebanyak 3,48% dari total laba BNI secara konsolidasi. Meski terbilang tipis, porsi tersebut menurutnya meningkat cukup besar dari periode 2010 lalu yang baru sebesar 0,89%.

Pada kuartal I 2019, pertumbuhan bisnis BNI Syariah memang terbilang positif. Salah satunya tercermin dari perolehan laba sebesar Rp 135 miliar atau meningkat secara tahunan atau year on year (yoy) mencapai 44,25%.

Dhias mengatakan di tahun 2019 dengan kondisi dinamika ekonomi tahun politik serta penyesuaian tren kenaikan suku bunga, perseroan menargetkan aset bisa tumbuh moderat di kisaran 15%-16%. "Dengan pertumbuhan tersebut diharapkan kontribusi terhadap BNI induk pada sisi aset dan laba bersih bisa meningkat," katanya kepada Kontan.co.id, Rabu (8/5).

Sebagai catatan saja, per Maret 2019 total aset BNI Syariah tumbuh sebesar 14,16% yoy menjadi Rp 44 triliun. Pertumbuhan tersebut ditopang dari kenaikan pembiayaan sebesar 23,96% yoy menjadi Rp 29,44 triliun dari periode setahun sebelumnya Rp 23,75 triliun.

Tahun ini perseroan juga menargetkan pembiayaan tumbuh membaik di atas 20%. Salah satu upayanya yakni melakukan optimalisasi sinergi dengan BNI untuk menggarap value chain financing, memperluas kerjasama dengan perbankan lewat pembiayaan sindikasi, ekspansi ke sektor beresiko rendah serta mendorong bisnis konsumer.

Di sisi lain, PT Bank BCA Syariah justru mengaku kontribusi terhadap induk masih relatif kecil. Wajar, Direktur Utama BCA Syariah John Kosasih mengatakan saat ini total aset PT Bank Central Asia Tbk (BBCA, anggota indeks Kompas100) tercatat sudah mencapai Rp 830,55 triliun per akhir Maret 2019. Sementara total aset BCA Syariah baru sebesar Rp 6,95 triliun atau sekitar 0,83% dari total aset induk.

"BCA sebagai induk total asetnya sudah Rp 800 triliun. Jadi bukan kontribusinya melainkan pembangunan infrastruktur yang baik untuk mendorong pertumbuhan berkualitas dan sustainable," terangnya. Di sisi lain, John mengatakan tahun ini rata-rata pertumbuhan kinerja BCA Syariah dipatok tumbuh di rentang 10%-15% terutama dari sisi aset dan pembiayaan.

Agar dapat lebih kencang mendorong pertumbuhan, perseroan juga tengah menyusun inisiatif sinergi dengan induk. Salah satunya melalui pembukaan office channeling di cabang BCA dan perbankan digital. 

Sebagai informasi saja, per kuartal I 2019 aset BCA Syariah naik 13,37% yoy menjadi Rp 6,95 triliun. Hal tersebut ditopang dari pertumbuhan pembiayaan yang naik 10,41% yoy menjadi Rp 4,73 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×