kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Allianz: Semester kedua lebih menantang


Senin, 03 Agustus 2015 / 18:28 WIB
Allianz: Semester kedua lebih menantang


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Meski kinerja pasar modal sejak awal tahun ini mengalami tren berfluktuatif bahkan cenderung turun, namun PT Asuransi Allianz Life Indonesia menyebut secara umum kinerja produk unit link racikan mereka masih cukup baik.

Direktur Allianz Life Alan Darmawan menyebut sejauh ini return dari produk unit link mereka masih mampu menawarkan imbal hasil yang masih menarik di banding kompetitor. Termasuk di segmen unit link saham yang sangat terpapar penurunan pasar saham.

Ia menambahkan saat ini nasabah sudah lebih paham akan karakteristik dari investasi di pasar modal maupun unit link. "Makanya meski pasar turun tidak ada nasabah yang melakukan redeem karena mereka tahu dalam jangka panjang akan membaik lagi," kata dia, Senin (3/8).

Namun di paruh kedua tahun ini, ia memprediksi bahwa kondisi sulit di pasar modal masih bisa berlanjut. Bahkan tidak menutup kemungkinan volatilitas masih bisa terjadi selama tidak didukung oleh pertumbuhan ekonomi yang positif dan stabil.

Makanya, beberapa kebijakan pemerintah termasuk dari rencana pembangunan proyek-proyek infrastruktur dinilai bisa sangat menentukan kondisi pasar modal di semester kedua ini. Yang ujungnya tentu bisa kembali mengerek imbal hasil dari produk proteksi berbalut investasi.

Rencana penyelenggaraan Pilkada serentak di akhir tahun pun disebutnya bisa memberikan potensi yang positif karena bisa mendorong mengucurnya dana segar di masyarakat. Dus kondisi ekonomi pun bisa lebih bergairah.

Namun terlepas dari potensi kinerja pasar modal di paruh kedua yang bisa saja kembali melorot, ia tetap optimis produk unit link andalan mereka tetap bersaing dengan kompetitor. "Untuk return saya optimis masih akan di atas benchmark," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×