kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Antisipasi Agar NPF Modal Ventura Tak Membengkak, Ini Kata Amvesindo


Kamis, 26 September 2024 / 18:31 WIB
Antisipasi Agar NPF Modal Ventura Tak Membengkak, Ini Kata Amvesindo
ILUSTRASI. Angka Non Performing Financing (NPF) perusahaan modal ventura pada Juli 2024 sebesar 3,54%.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Data statistik Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat Non Performing Financing (NPF) perusahaan modal ventura pada Juli 2024 sebesar 3,54%. Nilai itu membaik secara drastis dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar 4,39%.

Menanggapi hal itu, Asosiasi Modal Ventura Indonesia (Amvesindo) menyampaikan perusahaan modal ventura, terkhusus yang bergerak di sektor venture debt corporation (VDC), perlu menerapkan sejumlah langkah untuk mengantisipasi NPF tak membengkak ke depannya.

Wakil Ketua Umum 3 Amvesindo Chrismanto Saragih menerangkan salah satu langkahnya, yakni kriteria kredit perlu disesuaikan, seperti mengecek Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK), membatasi maksimum pinjaman, dan mengurangi ticket size. 

Baca Juga: NPF Modal Ventura Membaik, Ini Pendorongnya

"Selain itu, industri atau area penyumbang NPF terbesar perlu dibatasi pemberian pembiayaan, serta memberikan alternatif restrukturisasi kepada peminjam," ujarnya kepada Kontan, Kamis (25/9).

Sementara itu, Chrismanto membeberkan bahwa pangsa pasar modal ventura, terkhusus VDC, masih besar ke depannya. Dia pun memperkirakan pembiayaan modal ventura masih bisa terus bertumbuh.

"Pasar masih besar, khususnya wilayah Indonesia masih besar. Misalnya, bisa masuk ke wilayah Indonesia Timur," katanya.

Untuk mendorong kinerja dan memaksimalkan potensi pasar yang ada, Chrismanto mengatakan perusahaan modal ventura perlu melakukan ekspansi pasar dan membuka cabang dengan tetap prudent. 

Baca Juga: Aset Perusahaan Modal Ventura Syariah Turun

Selain itu, dengan adanya pemotongan suku bunga Bank Indonesia yang menjadi 6%, Chrismanto berharap hal tersebut bisa menjadi titik balik bagi industri sehingga kinerja dapat meningkat kembali.

"Hal itu dapat mendorong secara keseluruhan dan juga ada perputaran dana yang makin baik," ucap Chrismanto. 

Sebagai informasi, OJK mencatat pembiayaan modal ventura pada Juli 2024 sebesar Rp 16,18 triliun. Nilai tersebut terkontraksi sebesar 10,67% secara Year on Year (YoY). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×