kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   18.000   0,88%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Apa kata OJK dan LPS soal bunga kredit?


Selasa, 02 Juli 2013 / 13:51 WIB
Apa kata OJK dan LPS soal bunga kredit?
ILUSTRASI. Stasiun pengumpul batubara milik PT Kaltim Prima Coal (KPC), yang merupakan anak usaha Bumi Resources (BUMI)


Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta perbankan untuk bisa meningkatkan daya saing dalam memberikan bunga murah kepada masyarakat. Dengan meningkatkan daya saing, OJK berharap, perbankan bisa menurunkan suku bunga kreditnya yang saat ini dinilai masih tinggi.

"Persaingan harus didorong, sehingga bank dapat memberi harga murah," ucap Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman D. Hadad, di Hotel Sahid Jaya, Selasa, (2/7). Meski begitu, ia menyadari persaingan dapat menekan margin perbankan.

Bank Indonesia (BI) mencatat, Net Interest Margin (NIM) perbankan berada di angka 5,42% per April tahun ini. Artinya, NIM tersebut naik dibandingkan bulan April tahun lalu yang  ada di angka 5,31%.

Namun, pendapat berbeda disampaikan oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Mirza Adityaswara, Kepala Eksekutif LPS bilang, menurunkan suku bunga bank tak cukup hanya dengan meningkatkan daya saing perbankan, tetapi juga butuh komitmen dari pemerintah untuk mengelola ekonomi makro.

Mirza menilai, dibutuhkan pengelolaan kondisi makro ekonomi yang pruden agar bisa menurunkan suku bunga perbankan. "Jika pemerintah membiarkan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) defisit tak terkendali, jangan harap suku bunga bisa turun," terang Mirza.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×