Reporter: Ferry Saputra | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) sebut pertumbuhan industri pada 2025 berpotensi terhambat karena adanya sejumlah kebijakan dan kondisi ekonomi.
Ketua Umum APPI Suwandi Wiratno bahkan memproyeksikan piutang pembiayaan industri multifinance berpotensi hanya akan tumbuh 7%-8% saja pada 2025. Proyeksi itu terbilang menurun dari proyeksi sebelumnya yang tumbuh sebesar 8%-10% pada 2025.
Menanggapi proyeksi APPI tersebut, Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Agusman menyebut pihaknya akan terus melakukan monitoring terhadap pertumbuhan piutang pembiayaan multifinance pada 2025.
"Diharapkan industri multifinance akan tetap tumbuh pada 2025, termasuk untuk pembiayaan dengan skema Buy Now Pay Later (BNPL)," ujarnya dalam lembar jawaban tertulis RDK OJK, Kamis (9/1).
Baca Juga: OJK Catat Aset Perusahaan Penjaminan Syariah Rp 6,36 Triliun per November 2024
Selain itu, Agusman menyampaikan pembiayaan sektor perumahan juga menjadi salah satu segmen pembiayaan potensial yang bisa digarap perusahaan multifinance pada 2025. Hal itu seiring dengan adanya program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pemerintah.
Sebagai informasi, OJK mencatat piutang pembiayaan perusahaan multifinance sebesar Rp 501,37 triliun per November 2024. Nilai piutang pembiayaan per November 2024 tumbuh 7,27% secara Year on Year (YoY).
Adapun Non Performing Financing (NPF) Gross perusahaan pembiayaan pada November 2024 sebesar 2,71%. Angka itu meningkat, jika dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 2,60%.
Selanjutnya: Indonesia Gabung BRICS, SKK Migas: Peluang Investasi dan Kerja Sama Teknologi
Menarik Dibaca: Kerjasama Youtube dan Shopee lewat YouTube Shopping Affiliates
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News