Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Mesti Sinaga
JAKARTA. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Kamis (7/4) menyetujui pergantian direksi dan pembagian dividen perusahaaan.
Direktur Utama PT Bank Central Asia Tbk Jahja Setiaatmadja mengatakan, ada tiga direksi baru dan satu komisaris yang dalam jajaran manajemen BCA.
Di posisi Komisaris Independen ada nama baru yang masuk, yaitu Sumantri Slamet (62 tahun) menggantikan Sigit Pramono. Sumantri merupakan anggota komite audit, anggota komite nominasi dan remunerasi PT CIMB Niaga Tbk dan juga Komisaris Independen dan Ketua Komite Audit PT Multi Bintang Indonesia Tbk.
Di jajaran direksi muncul 3 nama baru, yaitu Inawaty Handoyo, Linawaty Suwono dan Santoso. Inawaty Handoyo (64 tahun) adalah anggota komite audit BCA sejak 25 November 2008.
Adapun Linawaty Sumono (49 tahun) sebelumnya adalah Kepala Divisi Human Capital Manajemen sejak 206. Linawaty juga tercatat sebagai anggota komite renumerasi dan nominasi BCA sejak 28 Juni 2007.
Sedangkan Santoso (50 tahun) sebelumnya menjabat sebagai Kepala Group Layanan dan Pendukung Bisnis Consumer Card sejak 2015.
Armand Wahyudi Hartono yang sebelumnya adalah Direktur Divisi Operasional Pembayaran Domestik Layanan Perbankan Elektronik, Layanan Perbankan Internasional diangkat menjadi Wakil Direktur Utama BCA. Dus, setelah RUPS tercatat ada dua Wakil Direktur BCA, yakni Eugene Keith Galbraith dan Arman Wahyudi.
"Ada dua direksi yang tidak diperpanjang, pertama adalah Dhalia Mansor Ariotedjo dan Anthony Brent Elam, " ujar Jahja, Kamis, (17/3).
Jahja mengatakan, pengangkatan direksi baru dan komisaris independen itu berlaku efektif setelah OJK memberikan persetujuan. Begitu pula, masuknya Armand Wahyudi Hartono juga masih menunggu persetujuan dari OJK.
Selain harus menunggu keputusan OJK, Jahja menambahkan, para direksi baru juga harus melakukan fit and proper test serta harus memenuhi kriteria manajemen risiko sertifikasi level 4 dan 5.
Terkait pembagian dividen, RUPS BCA memutuskan pembagian dividen tunai tahun buku 2015 sebesar Rp 160 per saham, sudah termasuk dividen interim sebesar Rp 55 per saham yang telah dibayar pada 8 Desember 2015, sehingga sisanya adalah sebesar Rp 105 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News