Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Program jaminan kecelakaan kerja (JKK) dan jaminan kematian (JKM) yang ditangani PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Asabri) tak cuma mendorong perolehan iuran perusahaan. Bottom line keuangan mereka pun diyakini bakal melonjak.
Sejalan dengan potensi kenaikan iuran dari kedua program ini, Direktur Asabri Hari Setianto menyebut laba perseroan pun akan terdorong. Ia memperkirakan laba Asabri di 2016 nanti akan melonjak sampai 66% dari prediksi tahun ini.
Sampai penghujung 2015, ia menyebut target laba perusahaan berada di angka Rp 220 miliar. "Tahun depan kita kejar sampai Rp 365 miliar," kata Hari, Rabu (23/12).
Sementara untuk iuran sendiri diprediksi naik 30% dari perolehan tahun ini dari Rp 1 triliun menjadi Rp 1,3 triliun.
Tak cuma dari perolehan iuran yang lebih besar, laba tahun depan juga diharapkan disumbang dari perolehan hasil investasi yang lebih baik. Maklum kondisi investasi tahun ini banyak didera dampak negatif dari rapor merah di pasar modal.
Makanya realisasi laba di tahun ini pun lebih rendah ketimbang 2014 lalu. Saat itu Asabri mengantongi laba sampai Rp 240 miliar.
"Sebenarnya RKAP kita di 2014 itu laba tak sampai Rp 200 miliar. Tapi realisasi lebih tinggi karena hasil investasi relatif bagus," paparnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News