kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.016.000   36.000   1,82%
  • USD/IDR 16.869   -59,00   -0,35%
  • IDX 6.501   55,06   0,85%
  • KOMPAS100 935   8,35   0,90%
  • LQ45 728   6,36   0,88%
  • ISSI 207   1,32   0,64%
  • IDX30 377   2,02   0,54%
  • IDXHIDIV20 455   2,45   0,54%
  • IDX80 106   0,94   0,89%
  • IDXV30 112   0,73   0,66%
  • IDXQ30 123   0,33   0,27%

Asei Sebut Asuransi Kredit Perdagangan Berpotensi Terdampak Kebijakan Tarif Trump


Selasa, 22 April 2025 / 06:27 WIB
Asei Sebut Asuransi Kredit Perdagangan Berpotensi Terdampak Kebijakan Tarif Trump
ILUSTRASI. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/foc. Gejolak perekonomian global yang dipicu oleh kebijakan tarif Trump berpotensi dirasakan oleh industri perasuransian Tanah Air.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gejolak perekonomian global yang dipicu oleh kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berpotensi dirasakan oleh industri perasuransian Tanah Air.

PT Asuransi Asei Indonesia menilai salah satu lini usaha yang berpotensi terdampak dari adanya kebijakan tarif Trump adalah Trade Credit Insurance (TCI) atau asuransi kredit perdagangan.

Chief Technical Officer Asei Eko Sulistyo mengatakan adanya kebijakan tersebut berpotensi memunculkan risiko tambahan dalam perdagangan global, termasuk potensi risiko gagal bayar dari buyer di Amerika Serikat. 

"Risiko yang muncul bisa jadi dari risiko komersial atau risiko politik. Namun, sampai saat ini, kami belum menerima laporan klaim yang signifikan terkait TCI dari adanya fenomena tersebut," ujarnya kepada Kontan, Senin (21/4).

Baca Juga: Bonus Demografi Masih Jadi Magnet Investor Asuransi Asing

Sebagai upaya antisipasi peningkatan klaim lini TCI dari adanya kebijakan Trump, Eko menerangkan pihaknya terus melakukan komunikasi dan pemantauan secara intensif bersama para tertanggung atau eksportir yang di-cover. 

Secara umum mengenai prospek kinerja TCI, Eko menyampaikan ketidakpastian global, termasuk kebijakan proteksionisme seperti tarif tambahan, memang dapat menimbulkan kehati-hatian terhadap buyer dari negara tertentu, termasuk AS. Dia bilang saat ini pihaknya sedang mempelajari komoditas tertentu yang berdampak signifikan dan akan menimbulkan potensi gagal bayar. 

"Selain itu, berdiskusi juga dengan eksportir yang kurang memiliki negoisasi kuat dengan importir di AS, sehingga meningkatkan risiko klaim gagal bayar," ungkapnya.

Di sisi lain, Eko menyampaikan kondisi ketidakpastian global juga membuka kesadaran dan kebutuhan bagi eksportir untuk melindungi transaksi dagangnya melalui asuransi kredit. Selain itu, berharap dukungan pemerintah berpihak kepada eksportir agar tetap berani melakukan ekspor tanpa mengkhawatirkan risiko komersil dan risiko politik berdampak pada bisnisnya.

"Oleh karena itu, kami tetap optimis terhadap prospek TCI karena makin banyak eksportir yang menyadari pentingnya proteksi atas risiko gagal bayar," kata Eko. 

Baca Juga: Optimalisasi Bisnis dan Investasi, Ini Strategi PertaLife di Tahun 2025

Selanjutnya: Trump Ancam Negara-Negara yang Lakukan 8 Kecurangan Non-Tarif

Menarik Dibaca: Obat Asam Urat Alami Essential Oil Bisa Sembuhkan Nyeri Sendi, Coba Sekarang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×