kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.932   28,00   0,18%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Aset Indonesia Financial Group (IFG) tembus Rp 88,1 triliun


Jumat, 19 Februari 2021 / 16:37 WIB
Aset Indonesia Financial Group (IFG) tembus Rp 88,1 triliun
ILUSTRASI. Direksi Indonesia Financial Group (IFG).


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) atau yang dikenal sebagai Indonesia Financial Group (IFG) saat ini mencatatkan aset sebesar Rp 88,1 triliun. Dengan tota dana portofolio investasi mencapai Rp 52,1 triliun.

Dengan nilai aset itu, IFG dinilai punyai peran penting dalam menopang perekonomian nasional melalui transfer risiko, penguatan fungsi investasi dan perbaikan kelayakan kredit.

"Secara konsolidasi IFG memiliki aset yang besar dan variasi produk asuransi, penjaminan dan investasi yang lengkap," kata Direktur Utama IFG Robertus Bilitea, dalam keterangan resmi, Jumat (19/2).

Sebagai salah satu holding yang membawahi lini usaha asuransi, penjaminan dan produk keuangan pasar modal, IFG mempunyai andil besar dalam  menciptakan sebuah kekuatan baru di industri keuangan non-bank di Indonesia.

Baca Juga: IFG angkat direktur baru Bahana Sekuritas

Menurutnya, kehadiran IFG sebagai kekuatan baru di industri keuangan non-bank dapat menciptakan nilai tambah baru industri keuangan non-bank di Indonesia baik dari sisi aspek strategis, market positioning, aspek finansial, maupun aspek manajemen risiko, dan tata kelola.

Sebagai induk holding, IFG memiliki sembilan entitas anak perusahaan. Anak perusahaan di bidang asuransi dan penjaminan ialah PT Jasa Raharja, PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo), PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) dan PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo).  

Sementara di bidang pasar keuangan pasar modal dan manajemen properti ialah PT Graha Niaga Tata Utama, PT Bahana TCW Investment Management, PT Bahana Sekuritas, PT Bahana Artha Ventura, dan PT Bahana Kapital Investa.

"Untuk Asuransi umum saat ini posisi market share kami sudah nomor satu, begitu juga dengan lini bisnis penjaminan," ungkapnya.

Robertus mengaku optimistis dapat menjadi penggerak ekosistem finansial yang inklusif dan berkelanjutan. Hal itu selaras dengan visi perusahaan menjadi salah satu grup keuangan non perbankan yang terbesar di Asia tenggara yang sehat, terpercaya dan dikelola dengan tingkat prudensial yang tinggi.

Berbagai strategi telah disiapkan untuk menunjang pencapaian target perusahaan. Inisiatif tersebut antara lain sinergi antar ekosistem holding, inovasi model bisnis, Integrasi dan digitalisasi data, hingga peningkatan kemampuan risk arbitrage dan aktuaria.

Baca Juga: Ini strategi IFG jadi pemain besar di industri asuransi

IFG berkomitmen menghadirkan perubahan di bidang keuangan khususnya asuransi, investasi, dan penjaminan yang akuntabel, prudent, dan transparan dengan tata kelola perusahaan yang baik dan penuh integritas.

Untuk memperkuat ekosistem yang telah ada, ke depan IFG juga akan menghadirkan IFG life, perusahaan asuransi yang fokus di layanan asuransi jiwa dan kesehatan.

Kehadiran IFG Life juga merupakan salah satu langkah strategis mengembalikan kepercayaan masyarakat kepada industri asuransi, khususnya asuransi BUMN. IFG life akan menjalankan amanah dalam pengelolaan polis Jiwasraya yang telah melalui tahapan restrukturisasi.

 "Kami optimistis IFG Life dapat diterima masyarakat sebagai perusahaan asuransi baru dengan produk-produk yang aman, menguntungkan, dengan pelayanan yang berkualitas,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×