Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Ruisa Khoiriyah
JAKARTA. Nilai aset perbankan di kawasan Sumatra hingga kuartal terakhir 2010 tercatat mencapai Rp 379,96 triliun. Nilai ini naik 12,14% bila dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 338,82 triliun.
Kepala Biro Humas Bank Indonesia (BI) Difi Ahmad Johansyah menuturkan, perbankan di tanah Sumatra membukukan kenaikan nilai dana masyarakat atau dana pihak ketiga sebesar 8,36% di periode yang sama. Yakni dari Rp 256,35 triliun di tahun 2009 menjadi Rp 277,77 triliun. "Sedangkan kreditnya naik 17,25% menjadi Rp 232,23 triliun," ujarnya, Kamis (6/1).
Sayangnya, pertumbuhan kredit di kawasan terbarat Indonesia ini kebanyakan masih didominasi oleh jenis kredit konsumsi. Tercatat, kredit konsumsi mengalami pertumbuhan tertinggi yaitu mencapai 22,61%. Sedangkan kredit modal kerja tumbuh 17,43%, dan pertumbuhan kredit investasi sebesar 4,54%.
Dari sisi kualitas, kredit di kawasan Sumatra mengalami penurunan. Ini terindikasi dari rasio kredit bermasalah alias non performing loan (NPL) yang sedikit naik dari 2,88% di akhir kuartal tiga 2010 menjadi 2,94% di akhir November 2010. "Pertumbuhan kredit segmen Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) tercatat 5,04%, lebih lambat bila dibandingkan dengan pertumbuhan total kredit di kawasan ini," jelas Difi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News