Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Dessy Rosalina
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penggabungan PT Reasurnasi Nasional Indonesia (Nasre) ke PT Reasuransi Indonesia Utama alias Indonesia Re belum bisa direalisasikan tahun ini. Sejumlah opsi pun muncul selain skema meger yang ada dalam roadmap.
Salah satunya adalah Indonesia Re mengambil alih Nasre untuk dijadikan anak usaha yang memiliki lini bisnis khusus.
Namun pihak PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) sebagai pemilik Nasre belum bisa bicara banyak soal proses rencana penggabungan tersebut. Termasuk dari opsi diluar merger. "Terus terang saya belum tahu," kata Corporate Secretary Askrindo Kurmansyah, Minggu (26/11).
Sementara Direktur Utama Nasre Edhie Mulyono menyebut pihaknya bergerak sesuai arahan pemegang saham maupun Kementerian BUMN.
Di sisi lain, Direktur Utama Indonesia Re Frans Sahusilawane menyebut proses penggabungan kedua perusahaan tidak bisa dilakukan tahun ini. Diantaranya disebabkan portofolio bisnis yang belum sejalan.
Imbasnya, bila proses penggabungan dipaksakan tahun ini, maka ada sejumlah portofolio bisnis dari Nasre yang mesti dipangkas. Hal ini disebut Frans bisa mengakibatkan konsekuensi pelanggaran hukum.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News