Reporter: Agustinus Respati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi Bintang Tbk (ASBI) berhasil mencatatkan premi rekayasa sebesar Rp 5,41 miliar per Juni. Meski demikian, angka ini turun tipis 2% secara year on year (yoy) dibanding perolehannya tahun lalu sebanyak Rp 5,53 miliar.
Perolehan terbesar premi asuransi rekayasa disokong oleh product contractor plant dan machinery sebanyak 50%. Keduanya menyumbang perolehan premi sebanyak Rp 2,70 miliar. Perolehan premi kedua produk tersebut dipengaruhi signifikansi segmen bank dengan pembiayaan alat beratnya dan segmen broker.
Baca Juga: Premi asuransi rekayasa masih ditopang proyek-proyek besar
"Penurunan sebesar Rp 120 juta dari tahun lalu disebabkan oleh produk construction all risk (CAR). Kami lebih selektif dalam pemilihan risiko-risiko," kata Presiden Direktur Asuransi Bintang HSM Wododo, pada Senin (26/8).
Namun demikian, pihaknya optimistis pada semester II-2019, asuransi rekayasa akan naik. Hal ini dipengaruhi masifnya pembiayaan alat berat di perbankan. Pun pihaknya juga melihat pembangunan yang pesat menjadi potensi.
Baca Juga: Semester I-2019, Tugu Insurance catat pertumbuhan premi 48,59%
Dalam upaya mendukung percepatan, Widodo terus menjaga hubungan baik dengan perbankan, broker, dan asuransi pelat merah. "Seperti kita tahu, proyek pemerintah biasanya berafiliasi dengan asuransi pelat merah. Dengan hubungan yang baik, kami berharap dapat turut ambil peran dengan tetap mengedepankan analisis risiko," kata dia.
Sehubungan dengan rencana pemerintah mengembangkan destinasi pariwisata baru, Asuransi Bintang berharap dapat bersinergi dengan asuransi BUMN untuk share coinsurance atas proyek infrastruktur pemerintah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News