Reporter: Dina Farisah | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Pelaku industri asuransi jiwa percaya diri melangkahkan kaki di tahun mendatang. Meski demikian, ada secuil tantangan yang siap mengintai di tahun depan.
Ketua Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Hendrisman Rahim menuturkan, selama 10 tahun terakhir, rata-rata pertumbuhan asuransi jiwa di Indonesia di atas 10% per tahun. Pihaknya masih memandang optimistis kondisi ini dapat terus berlangsung.
Menurut prediksi AAJI, pertumbuhan asuransi jiwa setiap tahun berada di rentang 10%-30%. Pertumbuhan tersebut diperkirakan akan konsisten pada tahun depan. Pihaknya optimistis, tahun ini, akan ditutup dengan pertumbuhan lebih tinggi dari tahun lalu.
"Kami berkeyakinan sebanyak 51 perusahaan asuransi jiwa dapat terus mempertahankan pertumbuhan tersebut. Dalam 10 tahun mendatang, kita dapat menjadi industri yang kuat di wilayah ASEAN," terang Hendrisman, Selasa (8/11).
Di tengah optimisme tersebut, Hendrisman mengakui, berhati-hati melangkahkan kaki pada tahun depan. Menurut data statistik, tahun depan diperkirakan terjadi siklus 10 tahunan, di mana pasar modal dan instrumen investasi mengalami gejolak.
Meski demikian, pihaknya tidak berharap hal tersebut terjadi. Namun, pihaknya tetap harus mengantisipasi siklus tersebut dengan pemilihan investasi yang lebih prudent.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News