kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Asuransi optimalkan pemasaran secara digital saat pandemi


Selasa, 02 Maret 2021 / 13:06 WIB
Asuransi optimalkan pemasaran secara digital saat pandemi
ILUSTRASI. Financial advisor Asuransi Jiwa Allianz Indonesia melayani nasabah . KONTAN/Carolus Agus Waluyo


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Adanya pembatasan sosial untuk menekan penyebaran Covid-19 telah mendorong perusahaan asuransi jiwa untuk beradaptasi memanfaatkan teknologi informasi. 

Berbagai inovasi terus dikembangkan perusahaan asuransi untuk memberikan layanan proteksi dan investasi yang sesuai kebutuhan masyarakat. Salah satunya melalui produk dan layanan digital.

Kehadiran layanan tersebut untuk memudahkan nasabah dalam mengakses dan membeli produk saat pandemi. Berbekal kemudahan, berbagai jalur distribusi digital dimanfaatkan mulai dari aplikasi hingga menggandeng e-commerce dan platform pembayaran digital.

Misalnya saja, PT Asuransi Allianz Life Indonesia (Allianz Life) menggandeng PasarPolis untuk memasarkan Hospital Cash Plan Allianz di layanan GoSure (martCare Protection) melalui aplikasi Gojek. Ini merupakan asuransi kesehatan berupa rawat inap rumah sakit yang bisa dibayar menggunakan GoPay.

Baca Juga: Produk asuransi berbalut investasi bakal dorong laba asuransi umum

Direktur dan Chief of Partnership Distribution Officer Allianz Life Indonesia Bianto Surodjo menilai kanal digital menjadi saluran distribusi yang akan populer di masa mendatang sehingga Allianz berencana menambah partner digital baik dari e-commerce, bank dan lainnya. 

"Kami terus meningkatkan transformasi digital dan menghadirkan ragam inovasi, terutama di produk dan layanan di digital, untuk memberikan pengalaman terbaik bagi nasabah kami," kata Bianto, Senin (1/3). 

Hingga saat ini, lanjut Bianto, produk asuransi yang dipasarkan secara digital mendapatkan sambutan hangat dari masyarakat. Sayangnya, ia tidak menyebutkan berapa realisasi premi dari kanal distribusi ini "Allianz tidak hanya berfokus pada pertumbuhan premi saja namun juga pertumbuhan masyarakat yang mendapatkan perlindungan," terangnya.

Sementara PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia merilis aplikasi digital iPropose. Lewat aplikasi ini, calon nasabah dapat melakukan pembelian seluruh produk asuransi Generali secara digital. Nasabah juga dapat melakukan konsultasi finansial dengan tenaga pemasar dan memilih kebutuhan proteksi. 

Sejak iPropose diluncurkan Oktober 2020, seluruh proses penjualan produk-produk Generali dilakukan secara digital. Bahkan, pembelian produk unitlink GenSmart bisa melalui platform digital iPropose. "Produk ini juga dilengkapi dengan berbagai jenis manfaat tambahan seperti manfaat kesehatan, penyakit kritis dan ragam lainnya," kata Chief Marketing Officer Generali Vivin Arbianti Gautama. 

Selain itu, pada awal 2021, perusahaan juga meluncurkan platform digital Akuberbagi.com yang dilengkapi fitur wakaf asuransi. Melalui platform tersebut, nasabah bisa berdonasi sekaligus mendapatkan proteksi asuransi.

Kehadiran layanan dan produk berbasis digital diperkirakan akan mengerek bisnis industri asuransi jiwa. Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) optimistis bisnis asuransi akan tumbuh positif tahun ini karena didorong sejumlah faktor.

Pertama, perubahan gaya hidup masyarakat melalui pemanfaatan teknologi dalam beragam aspek kehidupan akan sejalan dengan peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya asuransi dan gaya hidup sehat. 

Kedua, didorong perbaikan ekonomi dan situasi pasar modal serta program vaksinasi Covid-19 yang dilaksanakan oleh pemerintah. Kemudian pemasaran dan penjualan produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi (Paydi). 

"OJK mengeluarkan relaksasi bahwa tenaga pemasar dapat tetap memasarkan produk asuransi jiwa melalui tatap muka virtual dengan memanfaatkan teknologi digital, mempermudah bagi para tenaga pemasar untuk menjangkau masyarakat," kata Direktur Eksekutif AAJI Togar Pasaribu. 

Sayangnya ia tidak mengungkapkan berapa porsi premi dari kanal digital. Yang jelas, pemasaran Paydi secara digital akan memberi kesempatan bagi para tenaga pemasar dalam memberi edukasi terkait produk unit link kepada masyarakat. 

Guna meningkatkan bisnis digital, asosiasi meminta pelaku industri asuransi jiwa untuk terus beradaptasi dan melakukan inovatif menghadapi perkembangan digital. Kemudian membaca perubahan konsumen serta memberikan layanan kepada nasabah dengan memanfaatkan platform digital.

Selanjutnya: Pandemi Covid-19 telah mempengaruhi kinerja industri asuransi syariah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×