kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.880.000   -4.000   -0,21%
  • USD/IDR 16.260   50,00   0,31%
  • IDX 6.928   30,28   0,44%
  • KOMPAS100 1.008   6,44   0,64%
  • LQ45 773   2,07   0,27%
  • ISSI 227   2,98   1,33%
  • IDX30 399   1,47   0,37%
  • IDXHIDIV20 462   0,59   0,13%
  • IDX80 113   0,62   0,55%
  • IDXV30 114   1,38   1,22%
  • IDXQ30 129   0,27   0,21%

Asuransi Simas Insurtech Catat Premi Bruto Sebesar Rp 3,7 Triliun per November 2024


Selasa, 17 Desember 2024 / 16:27 WIB
Asuransi Simas Insurtech Catat Premi Bruto Sebesar Rp 3,7 Triliun per November 2024
ILUSTRASI. PT Asuransi Simas Insurtech


Reporter: Nadya Zahira | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi  Simas Insurtech masih mencatatkan kinerja positif hingga November 2024. Premi brutonya naik signifikan hingga 103% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu, menjadi Rp 3,7 triliun. 

“Kinerja perusahaan jelang akhir tahun cukup baik, Simas Insurtech mencatat premi bruto sebesar Rp 3,7 triliun hingga November 2024,” kata Direktur Utama Asuransi Simas Insurtech, Teguh Aria Djana kepada Kontan, Senin (16/12). 

Baca Juga: Simas Insurtech Bidik Pendapatan Premi Produk Asuransi Perjalanan Rp 5 M pada Nataru

Teguh menjelaskan bahwa pertumbuhan premi bruto tersebut didukung oleh premi asuransi kredit fintech, yang mana hingga November 2024, pendapatan preminya naik sebesar 35% secara year on year (YoY) atau tahunan. 

“Kami juga sudah berhasil melampaui target premi sebesar 149% di tahun ini. Kami targetkan sebesar Rp 2,5 triliun,” imbuhnya. 

Untuk itu, ia optimis prospek premi Simas Insurtech di tahun 2025 akan tetap tumbuh positif, dan ditargetkan bisa mencapai Rp 4,5 triliun. 

Baca Juga: Simas Insurtech Buka Suara soal Rencana BI yang akan Kurangi Penerbitan SRBI

Lebih lanjut, Teguh menerangkan bahwa untuk menjaga dan meningkatkan produktivitas premi, Simas Insurtech akan terus melakukan eksplorasi kerja sama serta pengembangan produk-produk asuransi baru.

Salah satu fokus pengembangan produk adalah asuransi siber, yang dinilai semakin relevan dengan kebutuhan gaya hidup masyarakat di Indonesia.

Sementara itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan pertumbuhan premi asuransi umum dalam dua bulan terakhir cenderung melemah. Kalau di bulan September bisa mendapai 9,78% tetapi pada Oktober hanya mampu tumbuh 2,87%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×