kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.278.000   -12.000   -0,52%
  • USD/IDR 16.695   42,00   0,25%
  • IDX 8.275   111,21   1,36%
  • KOMPAS100 1.154   17,76   1,56%
  • LQ45 844   12,45   1,50%
  • ISSI 286   3,78   1,34%
  • IDX30 443   6,51   1,49%
  • IDXHIDIV20 512   8,80   1,75%
  • IDX80 130   2,06   1,61%
  • IDXV30 137   1,09   0,80%
  • IDXQ30 141   2,17   1,57%

Asuransi Umum Pelat Merah Catat Kinerja Positif hingga Kuartal III-2025


Senin, 03 November 2025 / 18:53 WIB
Asuransi Umum Pelat Merah Catat Kinerja Positif hingga Kuartal III-2025
ILUSTRASI. Asuransi Jasindo menyerahkan pembayaran klaim asuransi kepada Jasamarga, Selasa (14/10/2025)


Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja industri asuransi umum pelat merah di bawah Danantara dinilai mencatatkan tren pertumbuhan positif hingga kuartal III-2025.

Pengamat asuransi Irvan Rahardjo menilai, perusahaan asuransi umum BUMN menunjukkan kinerja yang solid, tercermin dari kenaikan pendapatan premi dan laba bersih sepanjang periode tersebut.

“Pertumbuhan premi dan laba ini didorong oleh peningkatan pendapatan premi, hasil underwriting, dan hasil investasi," kata Irvan kepada Kontan, Senin (3/11/2025).

Meski begitu, Irvan menyoroti bahwa industri asuransi umum masih menghadapi sejumlah tantangan struktural. Di antaranya tekanan kenaikan risiko yang belum sebanding dengan peningkatan premi, ketatnya pasar reasuransi global, serta rendahnya tingkat penetrasi dan literasi asuransi di segmen ritel dan UMKM.

“Namun asuransi pelat merah masih dominan di pasar korporasi dan program pemerintah. Namun, di pasar individu, mereka kini harus bersaing ketat dengan pemain swasta yang lebih lincah,” jelasnya.

Baca Juga: Ada Rencana Konsolidasi Asuransi dan Reasuransi BUMN, Ini Respons AAUI

Irvan menambahkan, keunggulan utama asuransi BUMN terletak pada dukungan kuat dari pemerintah serta skala bisnis yang besar. Dukungan ini terlihat melalui penunjukan perusahaan BUMN sebagai pengelola berbagai program pemerintah maupun kerja sama lintas-BUMN. 

Kendati demikian, ia menilai tantangan ke depan yang mereka hadapi adalah mempercepat inovasi produk, digitalisasi layanan, serta efisiensi operasional agar dapat bersaing di pasar yang semakin kompetitif.

"Asuransi BUMN memiliki keuntungan strategis karena dukungan dari pemerintah, yang sering kali diwujudkan melalui penunjukan sebagai pengelola program-program pemerintah atau kerja sama BUMN lainnya," tuturnya.

Salah satu pemainnya adalah PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo), yang berhasil mencatat pendapatan premi sebesar Rp 3 triliun hingga kuartal III-2025, tumbuh 11,36% secara tahunan (year on year/yoy). 

Baca Juga: Laba Asuransi Jasindo Melonjak 288%, Didorong Pertumbuhan Premi dan Efisiensi Risiko

Kinerja positif ini turut mendorong laba setelah pajak perusahaan melonjak 288,90% YoY menjadi Rp 127,30 miliar, dari sebelumnya Rp 32,73 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Sekretaris Perusahaan Jasindo, Brellian Gema mengatakan, hasil underwriting juga meningkat 21,88% YoY menjadi Rp 299,42 miliar, menandakan rasio klaim dan beban operasional tetap terjaga dengan baik. 

“Strategi kami berfokus pada efisiensi operasional dan pengendalian risiko klaim. Jasindo menerapkan pendekatan underwriting selektif dengan memperhatikan kualitas risiko serta potensi profitabilitas jangka panjang,” ujarnya kepada Kontan, Senin (3/11/2025).

Brellian menambahkan, tren profitabilitas Jasindo sepanjang tahun berjalan ini ditopang peningkatan di hampir seluruh lini bisnis. Pertumbuhan premi terbesar berasal dari lini engineering (rekayasa) yang melonjak 263,59% YoY menjadi Rp 241,35 miliar. Lini liability tumbuh 124,40%, cargo naik 40,22%, dan energy onshore meningkat 39,34%.

Sementara itu, lini energy offshore tumbuh stabil sebesar 6,78%. Secara total, premi dari sektor energi, baik onshore maupun offshore mencapai lebih dari Rp 558,17 miliar, menjadi kontributor utama pertumbuhan pendapatan premi Jasindo hingga kuartal III-2025.

Baca Juga: Strategi ASEI Capai Pertumbuhan Premi Konstruksi Double Digit hingga Akhir 2025

Jika ditelaah dari laporan keuangannya, PT Asuransi Asei Indonesia (ASEI) juga berhasil mencatatkan lonjakan pendapatan premi bruto sebesar 132,2% secara tahunan dari Rp 156,65 miliar menjadi Rp 363,64 miliar per September 2025.

Meski masih merugi, kerugian setelah pajak berhasil ditekan hingga 49,6% YoY, dari rugi Rp 44,43 miliar pada September 2024 menjadi rugi Rp 22,41 miliar pada September 2025.

Sementara itu, PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (Tugu Insurance) membukukan pertumbuhan pendapatan premi bruto sebesar 9,2% YoY menjadi Rp 4,80 triliun dari Rp 4,39 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Laba setelah pajak juga naik 4,3% YoY menjadi Rp 474,23 miliar dari Rp 454,53 miliar.

Adapun PT BRI Asuransi Indonesia (BRI Insurance) mencatat pertumbuhan pendapatan premi bruto yang lebih tipis, yakni 2,1% YoY menjadi Rp 2,80 triliun dari Rp 2,75 triliun. Laba setelah pajak juga naik tipis 0,5% YoY menjadi Rp 458,83 miliar dari Rp 456,51 miliar pada September 2024.

Baca Juga: Pendapatan Premi Tugu Insurance Naik 12% per Agustus, Ditopang Lini Fire & Property

Selanjutnya: BPS Catat Inflasi Oktober 2025 Sebesar 0,28%, Tekanan Harga Mulai Meningkat

Menarik Dibaca: Bisa Serang Siapa Saja, Begini Cara Mencegah RSV

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×