Reporter: Ferry Saputra | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perusahaan asuransi umum mencatatkan kinerja positif terkait asuransi rekayasa atau engineering pada kuartal I-2024. Salah satunya dialami PT Asuransi Jasa Indonesia (Asuransi Jasindo).
Mengenai hal itu, Sekretaris Perusahaan Asuransi Jasindo Brellian Gema mengatakan pendapatan premi dari asuransi rekayasa tercatat sebesar Rp 35,5 miliar pada kuartal I-2024.
"Nilai itu meningkat sebesar 99%, jika dibandingkan dengan pencapaian pada kuartal I-2023 yang sebesar Rp 17,8 miliar," ungkapnya kepada Kontan, Selasa (28/5).
Baca Juga: Survei OJK: Persepsi Optimisme Perbankan Meningkat di Tengah Ketidakpastian Global
Gema menerangkan asuransi rekayasa menjadi salah satu lini usaha yang memang mencatatkan pertumbuhan paling pesat dan masih menjadi salah satu penopang utama pendapatan premi perusahaan.
Gema menerangkan peningkatan pendapatan premi asuransi rekayasa salah satunya disebabkan adanya peningkatan kesadaran mengenai pentingnya asuransi di sektor konstruksi dan rekayasa.
Dia bilang makin banyak perusahaan yang memahami manfaat dari perlindungan asuransi terhadap risiko-risiko yang mungkin terjadi selama proses pembangunan.
Baca Juga: Jasindo Catat Pendapatan Premi Asuransi Rekayasa Rp 35,5 Miliar pada Kuartal I-2024
"Secara keseluruhan, kombinasi dari peningkatan aktivitas pembangunan infrastruktur, proyek besar di Indonesia, dan kesadaran yang lebih tinggi terhadap pentingnya asuransi telah mendorong pertumbuhan premi asuransi rekayasa pada kuartal I-2024," tuturnya.
Gema optimistis prospek pertumbuhan asuransi rekayasa pada 2024 akan meningkat. Sebab, Jasindo melihat pemerintah Indonesia terus menggenjot pembangunan infrastruktur, seperti jalan tol, bandara, pelabuhan, dan jembatan.
Dia menyebut proyek-proyek yang dianggap memiliki risiko tinggi itu memerlukan perlindungan asuransi guna melindungi risiko-risiko operasional dan terhadap asetnya.
Baca Juga: Jasindo Catat Pendapatan Premi Asuransi Rekayasa Rp 35,5 Miliar pada Kuartal I-2024
Hal yang sama juga dirasakan PT Great Eastern General Insurance Indonesia. Marketing Director Great Eastern General Insurance Indonesia Linggawati Tok menyampaikan pendapatan premi dari asuransi rekayasa pada kuartal I-2024 tercatat sebesar Rp 3,9 miliar.
"Nilai itu meningkat 8,3%, jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 3,6 miliar," ungkapnya kepada Kontan, Selasa (28/5).
Linggawati mengatakan penyebab pertumbuhan pendapatan premi asuransi rekayasa salah satunya karena berasal dari project medium size yang masih berkelanjutan hingga saat ini. Dia menyebut perusahaan mendapat banyak proyek konstruksi yang terkait dengan pembiayaan bank. Ditambah proyek lain yang dikelola oleh swasta.
Mengenai prospek pada tahun ini, Linggawati menerangkan Great Eastern General Insurance Indonesia optimistis ada potensi asuransi rekayasa bisa tumbuh baik pada sektor milik negara dan swasta yang terkait dengan rekayasa.
Baca Juga: Pendapatan Premi Asuransi Perjalanan Mega Insurance Rp 1,5 Miliar per April 2024
"Selain itu, perusahaan juga menaruh harapan agar berkesempatan berpartisipasi dalam proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara ke depannya," tuturnya.