Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tantangan perubahan iklim dan ketidakpastian hasil panen menjadi kendala utama bagi petani Indonesia.
Sebagai solusi, Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) hadir untuk melindungi petani dari risiko gagal panen akibat bencana alam, serangan hama, atau penyakit tanaman.
Program yang dikelola oleh PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) ini telah berjalan sejak 2015 dan terus berkembang guna meningkatkan kesejahteraan petani.
Baca Juga: Jasindo Perluas Program Asuransi Pertanian untuk Mendukung Swasembada Pangan
"AUTP dirancang untuk memberikan perlindungan finansial bagi petani dari risiko gagal panen. Dengan nilai pertanggungan sebesar Rp6 juta per hektare per musim tanam dan premi Rp180 ribu per hektare, program ini sangat terjangkau berkat subsidi pemerintah sebesar 80%. Petani hanya perlu membayar Rp36 ribu per hektare per musim tanam," ujar Direktur Utama Jasindo, Andy Samuel, dalam keterangannya, Senin (17/2).
Sejak diluncurkan, AUTP telah menjangkau jutaan petani di seluruh Indonesia, memberikan jaring pengaman finansial yang signifikan.
Namun, meskipun manfaatnya besar, pelaksanaan program ini masih menghadapi tantangan, salah satunya adalah rendahnya partisipasi petani.
Untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah tengah mengkaji opsi menjadikan AUTP sebagai program wajib (mandatory) agar lebih banyak petani dapat mengakses perlindungan asuransi ini.
Selain itu, digitalisasi menjadi kunci utama dalam meningkatkan efisiensi program. Melalui aplikasi Sistem Informasi Asuransi Pertanian (SIAP), petani kini dapat mendaftarkan diri serta mengajukan klaim secara lebih mudah dan transparan.
Baca Juga: Anggaran IKN Disetujui, Jasindo Nilai Bisa Jadi Peluang Untuk Asuransi Rekayasa
Keberlanjutan dan peningkatan program AUTP diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani, meminimalkan risiko kerugian, serta memperkuat ketahanan pangan nasional.
"Investasi dalam sektor agrifinance seperti AUTP menjadi langkah strategis dalam mewujudkan masa depan pertanian yang lebih sejahtera dan berkelanjutan," pungkas Andy.
Selanjutnya: DJP Masih Wait and See Dampak Resistensi Donald Trump Terhadap Pilar II Pajak Global
Menarik Dibaca: Prakiraan Cuaca Jakarta Besok (18/2): Berawan dan Hujan Ringan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News