kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.444.000   1.000   0,07%
  • USD/IDR 15.381   64,00   0,41%
  • IDX 7.832   19,51   0,25%
  • KOMPAS100 1.188   4,10   0,35%
  • LQ45 963   3,46   0,36%
  • ISSI 227   0,49   0,22%
  • IDX30 491   2,42   0,49%
  • IDXHIDIV20 592   1,83   0,31%
  • IDX80 135   0,53   0,39%
  • IDXV30 139   -0,02   -0,01%
  • IDXQ30 164   0,69   0,42%

AwanTunai Menggaet Fasilitas Social Loan Sebesar Rp 300 Miliar dari HSBC Indonesia


Kamis, 01 Agustus 2024 / 19:22 WIB
AwanTunai Menggaet Fasilitas Social Loan Sebesar Rp 300 Miliar dari HSBC Indonesia
ILUSTRASI. Tim operasional AwanTunai berinteraksi langsung dengan pelaku usaha FMCG. Photo: DOK. Awan Tunai


Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kerjasama antara perbankan dan financial technology (fintech) semakin erat. Terbaru. HSBC Indonesia menyalurkan social loan sebesar Rp 300 miliar atau sekitar US$ 18,5 juta untuk AwanTunai. Pinjaman ini guna mendukung program AwanTunai meningkatkan ekosistem UMKM.

Kesepakatan ini bagian dari ASEAN Growth Fund, pendanaan unik dan inovatif dari HSBC yang diluncurkan pada Maret lalu untuk mengakselerasi ekspansi perusahaan digital di kawasan ASEAN yang bertumbuh pesat. Transaksi ini juga merupakan penyaluran social loan pertama dari HSBC Indonesia pada sektor fintech.

"Ini sejalan ambisi kami untuk turut berkontribusi mendukung pertumbuhan yang lebih inklusif dan kemajuan sosial-ekonomi di Indonesia," kata Riko Tasmaya, Managing Director Wholesale Banking HSBC Indonesia, dalam rilis yang diterima Kontan.co.id, Kamis (1/8).

Dengan mendukung UMKM yang merupakan tulang punggung perekonomian negara, kemitraan dengan AwanTunai diharapkan kian memacu kewirausahaan lokal dan penciptaan lapangan kerja. Serta berkontribusi pada visi pemerintah untuk menciptakan lanskap ekonomi yang lebih tangguh.

Sebagai perusahaan rintisan, AwanTunai memiliki fokus dalam melayani pemberian pinjaman kepada pelanggan di segmen rantai pasok produk konsumen alias fast moving consumer goods (FMCG) dan bahan pokok. Di dalamnya terdiri atas tipe pelanggan Warung, Grosir dan Distributor.

"Kami saat ini telah mencapai US$1,2 miliar dalam pencairan pinjaman tahunan. Kami berharap mencapai US$2 miliar pada akhir tahun ini. Fasilitas pinjaman ini akan mempercepat rencana pertumbuhan kami," kata Chief Financial Officer AwanTunai, Shilpa Gautam.

Baca Juga: Ini Penyebab Pinjol Ilegal Marak Menurut AFPI, Cek Daftar Pinjol Legal & Ilegal 2023

Dana ini akan digunakan untuk memperluas operasi AwanTunai ke Kalimantan dan Sulawesi. Saat ini, perusahaan memiliki pelanggan di Jawa, Sumatera, dan Bali.

Rama Notowidigdo, salah satu pendiri AwanTunai, mengakui, beberapa perusahaan teknologi sedang mencoba masuk ke segmen bisnis pemberian pinjaman kepada pelanggan yang sama dengan AwanTunai, tapi banyak yang mengalami kegagalan.

Cara pandang yang salah terhadap ekosistem bisnis tersebut adalah penyebab utamanya. "Semua berpikir ini adalah segmen yang sederhana, dan itu adalah jebakan paling umum. Ketika kami membangun perusahaan pemberi pembiayaan di segmen ini, maka permainannya benar-benar berbeda," katanya.

Rama juga mencatat, investor teknologi masih memiliki cukup dana untuk disalurkan ke perusahaan rintisan meskipun sedang terjadi tech winter. Bahkan, AwanTunai telah mengumpulkan US$ 27,5 juta dalam putaran pendanaan seri B. Antara lain dari Dana Investasi Pemerintah Norwegia, Norfund dan perusahaan investasi Finlandia, FinnFund, pada bulan Maret 2024. "Tech winter hanya terjadi pada perusahaan yang tidak memiliki bisnis yang memberikan dampak nyata," katanya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

[X]
×