Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Rizki Caturini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar sepeda motor di dalam negeri memang terbilang masih belum menggembirakan. Pebisnis multifinance pun harus memutar otak agar bisa mencatatkan kinerja pembiayaan yang positif.
Setidaknya sampai delapan bulan pertama tahun ini, Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) mencatat angka penjualan sebesar 3,79 juta unit atau masih turun tipis sebesar 0,05% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Meski begitu, sejumlah perusahaan pembiayaan masih optimistis bisa memenuhi target pembiayaan tahun ini. PT Bussan Auto Finance (BAF) misalnya masih yakin bisa memenuhi target pembiayaan sebesar Rp 7 triliun sampai tutup tahun nanti.
Sementara sampai bulan Agustus, angka pembiayaan yang disalurkan BAF mencapai sekitar Rp 4 triliun. Itu sama saja baru memenuhi 57,14% dari target tahunan.
Tapi Wakil Presiden Direktur BAF Lynn Ramli masih yakin bisa mengejar target tersebut. Di antaranya lewat peningkatan sinergi dengan produsen sepeda motor Yamaha yang tak lain merupakan salah satu pemegang saham perseroan tersebut.
Meski terafiliasi dengan Yamaha, namun ia mengakui pangsa pasar kredit BAF untuk penjualan Yamaha baru ada di kisaran 35%. "Itu salah satu yang ingin kami tingkatkan. Termasuk dengan sinergi yang lebih kuat dengan para diler," kata dia belum lama ini.
Walaupun pasar sepeda motor secara nasional masih tersendat, ia optimis di sisa tahun ini penjualan kendaraan di segmen ini bisa meningkat, terutama untuk motor-motor merek Yamaha.
Soalnya menurut dia, pabrikan berlambang garpu tala ini berencana merilis sejumlah model baru di kuartal terakhir. Menurut pengalamannya, kehadiran model baru biasanya cukup efektif dalam meningkatkan minat masyarakat untuk membeli sepeda motor.
Di samping itu, upaya mendorong pembiayaan lewat penguatan jaringan juga disebutnya terus menjadi pertimbangan. "Namun tentu kami akan tetap berkoordinasi dengan Yamaha untuk melihat daerah-daerah mana saja yang potensial untuk dimasuki," ujar Lynn.
Saat ini BAF sendiri memiliki 235 jaringan di berbagai wilayah yang erdiri dari 198 kantor cabang dan 37 point of service.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
